Bisnis.com, JAKARTA - Anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 kembali meningkat setelah beberapa kali mengalami revisi akibat perubahan dinamis dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa Dasa Nugraha menyebutkan anggaran PEN akan menuju ke level Rp627,9 triliun dari sebelumnya sekitar Rp619 triliun.
“Intinya PEN sekarang untuk 2021 sudah menuju ke Rp627,9 triliun dan ini kemungkinan akan bertambah lagi. Yang paling besar bertambahnya adalah kesehatan,” katanya dalam Webinar Percepatan Ekonomi Sosial, Minggu (7/2/2021).
Untuk program vaksinasi sendiri, dia mengungkapkan tambahannya hampir mencapai Rp70 triliun karena program vaksinasi tidak hanya soal membeli vaksin, tetapi juga terkait dengan distribusi, alat-alat prasarana, jarum suntik hingga tenaga kesehatan.
"Jadi seluruh prosesnya kita sediakan jadi kenaikannya cukup signifikan di anggaran kesehatan, termasuk untuk protokol 3M kita perkuat," tegasnya
Dia menambahkan kenaikan signifikan di program prioritas PEN disebabkan karena pemerintah ingin mendorong terutama padat karya demi menggerakkan penciptaan tenaga kerja supaya itu bisa berjalan.
Baca Juga
Kunta juga mengatakan sebenarnya semua meningkat tapi yang paling tinggi itu kesehatan dan penciptaan lapangan kerja.
Dikutip dari unggahan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di akun instagram pribadinya @smindrawati, diketahui anggaran PEN 2021 naik menjadi Rp627,9 triliun dari sebelumnya Rp579,78 triliun. Anggaran ini difokuskan untuk lima bidang a.l. perlindungan sosial sebesar Rp148,66 triliun, kesehatan Rp133,07, dukungan UMKM dan Korporasi Rp157,57 triliun, insentif usaha dan pajak Rp47,27 triliun dan program prioritas Rp141,36 triliun.
Dari alokasi tersebut, anggaran kesehatan tercatat naik dari sebelumnya Rp63,51 triliun, sementara anggaran perlindungan sosial turun dari Rp220,39 triliun.
Dukungan UMKM dan korporasi serta insentif usaha dan pajak juga mengalami penurunan dari sebelumnya masing-masing sebesar Rp173,17 triliun dan Rp56,12 triliun. Sementara itu, anggaran yang meningkat signfikan selain kesehatan adalah anggaran program prioritas yang sebelumnya hanya Rp66,59 triliun.