Bisnis.com, JAKARTA - Tren perbaikan pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal terakhir diperkirakan tidak akan berlanjut pada kuartal I/2021 akibat kian sulitnya untuk membangkitkan tingkat konsumsi. Kalangan pelaku usaha melihat pembatasan pergerakan masyarakat yang masih berlaku menjadi faktor utamanya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani memperkirakan tingkat konsumsi sepanjang kuartal I/2021 akan turun karena pembatasan kegiatan yang diberlakukan mengganggu sisi permintaan dan pendapatan masyarakat.
"Dengan adanya PPKM, konsumsi sudah pasti drop. Pembatasan ini efeknya bukan terhadap permintaan saja, tapi juga pendapatan masyarakat," kata Hariyadi kepada Bisnis.com, Jumat (5/2/2021).
Dia memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2021 akan kembali memburuk akibat sulitnya terjadi perbaikan konsumsi masyarakat. Dengan skenario optimistis pertumbuhan ekonomi akan ada di kisaran -3 persen, sedangkan skenario pesimistis di kisaran -4 persen.
Menurutnya, kunci dari perbaikan konsumsi masyarakat tahun ini adalah keluasaan pergerakan massa. Artinya, penanganan Covid-19 menjadi satu-satunya kunci bagi pemerintah untuk memulihkan tingkat konsumsi masyarkat.
Namun, sambungnya, pemerintah saat ini dinilai masih belum maksimal dalam mendorong sektor riil melalui dana pemulihan ekonomi nasional yang tidak begitu efektif terhadap dunia usaha.
Baca Juga
Sementara itu, jaminan dalam bentuk bantuan sosial hanya bersifat ganjalan yang disebut tidak cukup signifikan sebagai senjata untuk membangkitkan konsumsi masyarakat.