Bisnis.com, JAKARTA – PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. berharap agar pemerintah tidak memperketat pembatasan aktivitas masyarakat dengan menerapkan karantina wilayah (lockdown) akhir pekan.
Director Business Development and Sales Marketing PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. Vivi Herlambang mengatakan saat ini sejumlah hotel milik Sahid telah mengalami pertumbuhan tingkat huni dibandingkan dengan saat awal-awal pandemi. Sejumlah hotel yang memiliki layanan kamar karantina untuk tenaga kesehatan, orang tanpa gejala, repatriasi dan lain sebagainya, mengalami peningkatan tingkat huni.
Namun, beberapa Hotel Sahid di beberapa daerah yang tidak memiliki layanan tersebut, mengalami kesulitan. Hal itu diperkirakan akan makin parah jika wacana karantina wilayah akhir pekan diterapkan.
“Tambah tidak ada pelanggannya karena masyarakat tidak berani ke hotel. Lockdown ini merugikan sekali bagi masyarakat. Pendapatan yang diperoleh akan jauh berkurang,” kata Vivi kepada Bisnis.com, Jumat (5/2/2021).
Vivi menilai langkah pemerintah menerapkan karantina selama 5 hari bagi repatriasi, sudah cukup bagus untuk menekan angka penyebaran Covid-19 dan membantu pertumbuhan bisnis perhotelan. Sejumlah hotel yang menyiapkan layanan karantina terbantu dengan program karantina repatriasi ini.
“Jangan diperketat lagi agar kita bisa dapat pendapatan dan klien,” kata Vivi.
Baca Juga
Sebelumnya, Anggota DPR RI Saleh Partaonan Daulay sempat mengusulkan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan lockdown pada akhir pekan seiring dengan laju pertumbuhan Covid-19 yang terus meningkat.
Tercatat, pada Kamis (4/2/2021) jumlah kasus Covid-19 sebanyak 1.123.105 orang, terhitung dari Maret 2020 saat diumumkannya pasien pertama. Adapun, jumlah orang yang meninggal mencapai 31.001 orang.