Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Kinerja Perdagangan Kuartal IV/2020 Masih Negatif

BPS menjelaskan faktor yang menyebabkan kinerja sektor perdagangan Indonesia pada kuartal IV/2020 masih menunjukkan angka negatif.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan penjelasan di sela-sela sosialisasi Satu Data Indonesia Menuju Revolusi Industri 4.0 di Jakarta, Senin (26/11/2018). Bisnis/Dedi Gunawan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan penjelasan di sela-sela sosialisasi Satu Data Indonesia Menuju Revolusi Industri 4.0 di Jakarta, Senin (26/11/2018). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor perdagangan di Tanah Air kembali menunjukkan kinerja yang negatif pada kuartal IV/2020 dengan mengalami kontraksi sebesar -3,64 persen secara kuartal.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan kontraksi yang dialami sektor perdagangan pada kuartal IV/2020 disebabkan oleh dua fenomena.

Pertama, belum pulihnya suplai barang domestik maupun impor; kedua, penjualan mobil dan sepeda motor turun dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya.

"Berbagai faktor tersebut yang membuat sektor perdagangan masih mengalami kontraksi," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).

Secara lebih terperinci, perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya mengalami kontraksi sebesar 9,71 persen pada kuartal IV/2020.

Sementara untuk perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor mengalami kontraksi yang lebih rendah, yakni sebesar 2,19 persen.

Namun demikian, kinerja sektor perdagangan pada kuartal keempat tahun lalu masih lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal III/2020, di mana kontraksi yang dialami sebesar -5,05 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper