Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. optimistis ekonomi Indonesia akan kembali pulih dan tumbuh pada kisaran 4,43 persen pada 2021, setelah diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan negatif pada tahun lalu..
“Ekonomi kami perkirakan pulih tahun ini, dengan pertumbuhan 4,43 persen” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Mandiri Investment Forum 2021 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (3/2/2021).
Dia menyampaikan, sektor investasi akan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi, di mana investasi di dalam negeri diperkirakan akan tumbuh sebesar 4 persen jika dibandingkan dengan 2020.
Oleh karena itu, menurutnya pemerintah sangat membutuhkan investasi swasta, baik dalam ataupun luar negeri, untuk membantu memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan.
Menurutnya, hal ini pun menjadi mendesak mengingat pemerintah juga harus memfokuskan sumber daya yang ada untuk penanganan pandemi Covid-19, terutama dalam proses pengadaan vaksin dan vaksinasi.
Dalam kesempatan ini, Bank Mandiri menyampaikan komitmennya untuk mendukung pemerintah dan dunia usaha di Indonesia agar dapat menjadi destinasi investasi para pemilik modal dan korporasi pengelola aset.
Baca Juga
“Melalui Mandiri Investment Forum, Bank Mandiri Group berharap calon investor akan mendapatkan update informasi mengenai peluang investasi di Indonesia serta reformasi kebijakan yang telah diperkenalkan pemerintah untuk menggaet para investor,” ujarnya.
Bank Mandiri Group pun berkomitmen memberi kontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional dari tekanan perlambatan ekonomi abkibat pandemi Covid-19.
Adapun, penyelenggaran Mandiri Investment Forum merupakan hasil kolaborasi Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas yang didukung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di mana tahun ini merupakan tahun ke-10 penyelenggaran Mandiri Investment Forum.
Darmawan mengatakan Mandiri Investement Forum merupakan kesempatan yang tepat untuk mempromosikan Indonesia karena investor dapat berkomunikasi langsung dengan para pengambil keputusan, baik di pemerintahan maupun di korporasi kategori layak investasi.