Bisnis.com, JAKARTA - Adaptif dan inovatif menjadi kunci pelaku bisnis, termasuk yang berskala kecil, untuk tetap eksis dan berkembang di masa pandemi Covid-19. Salah satunya adalah Dakun Setiawan, sosok petani yang membuat pupuk berupa Bio Kompos dan Bio ZPT+.
Menjadi seorang petani sejak 2006, tentu banyak pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh Dakun Setiawan. Fokus pada budidaya hortikultura, sawit hingga karet, Dakun melakukan inovasi pertanian dengan membuat produk berupa Bio Kompos dan Bio ZPT+.
Menurutnya, inovasi muncul karena adanya beberapa masalah dalam budidaya, di antaranya hama penyakin tanaman yang selalu mengganggu produktivitas, sulitnya mendapatkan pupuk kimia, dan belum tersedianya pupuk organik untuk menunjang kegiatan pertanian.
"Terlebih di masa pandemi ini," kata Dakun pada acara Jelajah Virtual UMKM yang digelar YDBA, Kamis (28/1/2021). Para petani, katanya, terkendala dalam mendapatkan pupuk yang dibutuhkan dalam budidaya pertanian.
Berbekal pelatihan yang diberikan oleh YDBA dan PT Pamapersada Nusantara melalui LPB Pama Daya Taka, Dakun optimistis inovasinya itu dapat membuahkan manfaat. Beberapa pelatihan yang diperoleh Dakun di antaranya pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pupuk organik, dan pelatihan manajemen usaha tani.
Dakun mengaku merasakan beberapa manfaat dari inovasinya, seperti menghemat pengeluaran untuk pembelian pupuk, serta hasil tanaman lebih subur dan sehat karena pupuk yang digunakan merupakan pupuk organik.
Baca Juga
Berkat inovasinya juga, Dakun berhasil meraih penghargaan, seperti Juara 1 Penanggulangan Hama Tingkat Kabupaten Paser dan Juara 1 Teknologi Tepat Guna Tingkat Kabupaten Paser.