Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati memperkirakan perekonomian Indonesia masih belum bergerak ke arah positif pada kuartal pertama 2021 jika konsumsi rumah tangga masih berada pada level kontraksi.
Hal ini dikarenakan kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai sekitar 58 persen. Menurutnya, ekonomi belum dapat dikatakan pulih jika sektor tersebut masih mengalami pertumbuhan negatif.
“Prediksi saya kalau konsumsi rumah tangga tetap minus hingga kuartal IV/2020, maka kuartal I/2021 [pertumbuhan ekonomi] juga masih minus,” katanya
Beberapa indikator lainnya juga menunjukkan kondisi yang sama. Enny mencontohkan, penjualan ritel hingga akhir 2020 masih mengalami kontraksi. Demikian pula beberapa sektor yang menyediakan banyak lapangan kerja.
“Untuk segera memulihkan dunia usaha, tentunya yaitu bagaimana memulihkan daya beli masyarakat. Yang paling dibutuhkan adalah ketersediaan lapangan kerja, ini bisa dicapai ketika produktivitas kita naik dan punya daya saing,” jelasnya.
Di samping itu, Enny menambahkan, faktor pandemi Covid-19 juga masih sangat menentukan menentukan prospek pemulihan ekonomi, khususnya aktivitas dunia usaha.
Baca Juga
Kasus Covid-19 yang terus mengalami peningkatan akhir-akhir ini menurutnya akan menahan laju optimisme dunia usaha meski program vaksinasi Covid-19 telah bergulir.