Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa tahun 2021 masih dihadapi risiko ketidakpastian yang masih tinggi karena Covid-19. Ruang fiskal dan vaksin berpeluang sebagai game changer.
Tantangan dalam pelaksanaan Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021 di sisi lain masih banyak yang dihadapi. Perekonomian global dan domestik mulai menunjukkan tren pemulihan meski masih dibayangi ketidakpastian.
“Amerika Serikat yang hari ini punya presiden baru tentu diharapkan untuk segera pulih dan memberi kepastian bagi ekonomi dunia. Demikian juga Republik Rakyat Tiongkok yang telah menunjukkan adanya pemulihan meski tumbuh di bawah 3 persen,” katanya melalui diskusi virtual, Kamis (21/1/2021).
Tantangan lain yang dihadapi tahun ini adalah potensi pencapaian target penerimaan perpajakan masih mengalami hambatan. Ini seiring dengan pemulihan ekonomi yang belum sepenuhnya tercapai. Maka perlu diantisipasi dan mitigasi risikonya.
Lalu, perkembangan kasus Covid-19 masih eskalatif. Akan tetapi perkembangan vaksin yang lebih cepat dapat membangkitkan opmisme masyarakat dan dunia usaha.
APBN pun masih mendukung untuk kebutuhan program vaksinasi. Stimulis juga melanjutkan tren pemulihan ekonomi.
Baca Juga
Terakhir, perlu melakukan mitigasi sejak dini untuk mengendalikan risiko dalam rangka mendukung konsolidasi fiskal pada 2023 agar defisit kembali maksimal 3 persen dari produk domestik bruto.
“Kita harapkan global economy akan jauh lebih pasti. Namun kita tetap memiliki ketigakpastian Covid-19 dan climate change. Kita perlu rumuskan kebijakan ekonomi namun tetap waspada dan beri prioritas pada Covid-19 agar bisa ditangani,” jelas Sri.