Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertani (Persero) melaporkan keberhasilan perseroan memasok kebutuhan benih padi inbrida untuk lebih dari 1 juta hektare sawah di seluruh Indonesia sepanjang 2020.
Adapun, penjualan benih Pertani sampai dengan Desember 2020 mencapai 31.150 ton dengan rincian permintaan pasar benih padi bantuan pemerintah sebesar 28.855 ton dan penjualan secara retail ke distributor dan kios ritel sebesar 2.295 ton.
Lalan Sukmaya, Direktur Operasional Pertani mengatakankan, total kebutuhan benih padi nasional kurang lebih 350.000 ton per tahun. Sementara itu, benih padi bantuan pemerintah melalui E-Katalog Kementerian Pertanian RI sebesar 73.251 ton untuk luasan 2.930.048 hektare.
“Dari total 73.215 ton, Pertani sudah memasok sebanyak 28.855 ton, yang artinya 39 persen dari bantuan benih padi bantuan Kementerian Pertanian RI. Itu setara dengan kebutuhan untuk 1,14 juta hektar sawah,” ujar Lalan seperti dilansir dari siaran persnya Kamis (14/1/2021).
Dia menambahkan, penugasan pasar benih padi bantuan pemerintah melalui E-Katalog Kementerian Pertanian RI, Pertani tidak mendapatkan penugasan khusus. Hal itu membuat Pertani harus ersaing dengan produsen yang terdaftar pada E-Katalog Benih Padi Kementerian Pertanian baik dari sisi harga, kualitas, pelayanan, dan kemampuan distribusi ke titik bagi kelompok tani.
Kendati demikian perseroan tetap menyatakan dukungan penuh kegiatan program tersebut melalui penyediaan benih pada sistem E-Katalog Kementerian Pertanian RI.
Baca Juga
Di sisi lain, untuk mencapai target pemasaran benih padi, Pertani merancang strategi pemasaran dengan menentukan segmentasi pasar yang terdiri dari penguasaan pasar benih padi bantuan pemerintah melaui E-katalog Kementerian Pertanian RI serta penguatan pasar produk benih padi (nonPemerintah) seperti ke distributor dan kios pertanian.
“Ke depannya Pertani akan berusaha lebih keras untuk meningkatkan kinerja operasional sehingga dapat memperbesar pasar ritel dan tercapainya target laba,” ujarnya Lalan.