Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa pabrikan makanan dan minuman harus mengantisipasi peningkatan permintaan pada Lebaran 2021.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim mengatakan bahwa industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor manufaktur yang akan terus mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang 2021. Pertumbuhan tersebut didorong oleh program vaksinasi Covid-19 pada tahun ini.
"Puncak peningkatan permintaan produk mamin biasanya terjadi pada momen Lebaran sehingga industri mamin harus siap mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan permintaan dengan tetap menerapkan adaptasi kebiasaan baru," ucapnya kepada Bisnis, Rabu (6/1/2021).
Rochim menyatakan bahwa pihaknya memproyeksikan pertumbuhan sektor manufaktur dapat mencapai 3,95 persen sepanjang 2021. Namun, pertumbuhan tersebut dapat terjadi dengan asumsi terkendalinya pandemi dan pulihnya aktivitas perekonomian.
Rochim menyatakan bahwa optimisme tersebut juga didorong oleh naiknya angka Purchasing Manager's Index (PMI) nasional ke posisi 51,3 per Desember 2020. Menurutnya, peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya pertumbuhan pesanan baru yang memacu ekspansi solid pada volume produksi.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa sektor manufaktur nasional memiliki modal yang cukup kuat untuk memasuki masa pemulihan.
Baca Juga
Pihaknya optimistis seluruh rangkaian strategi dan kebijakan yang telah dilakukan mampu memanfaatkan peluang pemulihan 2021.