Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi BBM Turun 22 Persen di Sulawesi

Unit Manager Communication dan CSR PT Pertamina MOR VII Hatim Ilwan mengatakan penurunan konsumsi BBM di Sulawesi sebagian besar imbas dari wabah Covid-19.
Pengemudi ojek online mengisi BBM di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (14/4/2020). PT Pertamina (persero) membuat program khusus selama masa darurat pandemi virus corona atau Covid-19 untuk para pengemudi ojol. Pertamina meluncurkan layanan khusus untuk para ojol berupa cashback saldo LinkAja dengan maksimal nilai Rp15.000 per hari, untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina melalui aplikasi MyPertamina. Bisnis/Arief Hermawan P
Pengemudi ojek online mengisi BBM di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (14/4/2020). PT Pertamina (persero) membuat program khusus selama masa darurat pandemi virus corona atau Covid-19 untuk para pengemudi ojol. Pertamina meluncurkan layanan khusus untuk para ojol berupa cashback saldo LinkAja dengan maksimal nilai Rp15.000 per hari, untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina melalui aplikasi MyPertamina. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Sulawesi tercatat menuruna 22 persen selama Ramadan dan Idulfitri 2020 dibandingkan dengan rata-rata konsumsi harian.

Unit Manager Communication dan CSR PT Pertamina MOR VII Hatim Ilwan mengatakan penurunan konsumsi BBM sebagian besar imbas dari wabah Covid-19.

Pandemi virus corona membuat aktivitas masyarakat di luar rumah menjadi terbatas. Aktivitas mudik pun menjadi berkurang sehingga konsumsi BBM pun ikut menurun.

"Tahun ini tim Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan, Idul Fitri dan Covid-19 (Rafico) Pertamina MOR VII mencatat penurunan konsumsi BBM sebesar 22 persen dibandingkan dengan rata-rata konsumsi harian," ujarnya, Senin (1/6/2020).

Adapun konsumsi Gasoil (Solar, Pertamina Dex dan Dexlite) mengalami penurunan sebesar 10 persen, yaitu dari 2.319 Kilo Liter (KL) per hari menjadi 2.096 KL per hari.

Penurunan lebih besar dialami oleh Gasoline, konsumsi produk Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo mengalami penurunan sebesar 27 persen, yaitu dari 7.041 KL per hari menjadi 5.149 KL per hari.

Berbeda dengan konsumsi BBM, konsumsi LPG di wilayah Sulawesi tercatat meningkat. Konsumsi LPG secara keseluruhan mengalami peningkatan 1,42 persen dibandingkan dengan rata-rata harian.

"Ada kenaikan konsumsi LPG meski tidak terlalu signifikan. Kenaikan konsumsi LPG terjadi khususnya untuk konsumsi LPG 3 kilogram, yaitu sebesar 3,2 persen yang awalnya 1.511,6 Metric Ton (MT) per hari menjadi 1.560 MT per hari," katanya.

Sementara itu, untuk produk non PSO  yang terdiri dari Elpiji 12 kilogram, Bright Gas 5,5 kilogram dan Bright Gas 12 kilogram, mengalami penurunan sebesar 5,84 persen di mana awalnya 123,48 MT per hari menjadi 116,27 MT per hari.

Hatim menambahkan untuk konsumsi LPG pada sektor non-rumah tangga seperti restotan, rumah makan dan lainnya, juga mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 54,52 persen, yang awalnya 32,15 MT per hari menjadi 14,62 MT per hari.

Kendati demikian, lanjut Hatim, Satgas Rafico akan terus bersiaga hingga 8 Juni 2020 untuk memonitor distribusi BBM dan LPG.

"Pertamina tetap akan memonitor dinamika konsumsi di masyarakat guna memastikan stok selalu dalam kondisi aman," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper