Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral China atau People's Bank of China menegaskan kembali janjinya untuk menghindari perubahan kebijakan moneter secara tiba-tiba dan bertekat mempertahankan dukungan yang diperlukan untuk pemulihan ekonomi.
Dilansir dari Bloomberg, People's Bank of China (PBOC) mengatakan bahwa fokus utama bank sentral adalah stabilitas ekonomi. Kebijakan moneter juga harus fleksibel, bertarget, masuk akal dan sesuai.
"[Bank sentral] tidak akan membuat perubahan tajam [dalam kebijakan],” demikian pernyataan PBOC setelah pertemuan kebijakan kuartal IV/2020, Selasa (29/12/2020), seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
Tim analis Huachuang Securities mengatakan PBOC telah mengindikasikan penarikan bertahap dari stimulus moneter karena aktivitas bisnis kembali normal dan tingkat hutang melonjak. Pernyataan baru-baru ini dari otoritas menunjukkan sikap yang lebih moderat dibandingkan dengan seruan penghentian stimulus.
Bank sentral mengatakan akan menggunakan berbagai alat kebijakan untuk menjaga likuiditas cukup memadai dan menjaga pertumbuhan jumlah uang beredar dan kredit sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Rasio leverage makro juga harus dijaga stabil.
PBOC mengatakan tujuan utama kebijakan ini adalah untuk mencapai keseimbangan antara mendukung pemulihan dan mencegah risiko keuangan. Bank sentral juga akan memperdalam reformasi berbasis pasar dari sistem suku bunga dan nilai tukar, serta memandu lembaga keuangan dan perusahaan lain untuk tetap berpegang pada pandangan risiko netral.