Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan Industri Kimia Lebih Menantang

Hal itu sejalan dengan proyeksi Kementerian Perindustrian yang mencatat pertumbuhan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia tahun depan 3,68 persen lebih rendah dibanding proyeksi pertumbuhan tahun ini 5,20 persen.
Micin atau MSG/ilustrasi
Micin atau MSG/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri kimia dasar menilai tahun depan sejumlah tantangan besar masih akan menghadang.

Hal itu sejalan dengan proyeksi Kementerian Perindustrian yang mencatat pertumbuhan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia tahun depan 3,68 persen lebih rendah dibanding proyeksi pertumbuhan tahun ini 5,20 persen.

Ketua Umum Asosiasi Kimia Dasar Anorganik (Akida) Michael Susanto Pardi mengatakan analisa kami memang pertumbuhan tahun depan mungkin akan lebih rendah dari tahun ini.

Menurutnya, ada sejumlah kunci pendorong untuk pertumbuhan tahun depan tetapi yang paling penting adalah efektifitas vaksin. Pasalnya, hal itu akan memberikan rasa aman untuk masyarakat keluar rumah, bekerja, dan ujungnya pengeluaran di sektor riil seperti makanan, baju, dan lainnya.

"Menurut saya kalau kasus covid-19 bisa turun, ekonomi akan rebound dengan cepat sedangkan ini kita juga dikagetkan dengan info ada covid-19 strain baru yang bisa jadi game changer baru dan bisa membuat ekonomi mungkin turun atau bertahan di bawah," katanya kepada Bisnis, Selasa (29/12/2020).

Sisi lain, Michael mengemukakan saat ini masyarakat berada di titik kritikal, karena banyak yang sudah tidak betah di rumah dan banyak UMKM yang tutup karena banyak masyarakat yang pendapatannya berkurang. Untuk itu, pembukaan kegiatan ekonomi harus cepat dilakukan tentunya dengn protokol kesehatan yang aman.

Menurutnya apapun efektifitas vaksin ataupun Covid-19 dengan strain baru, masyarakat harus bisa kembali bekerja dan beraktifitas di normal baru dan tidak bisa kembali pada kondisi sebelum Covid-19. Pentingnya, menerapkan protokol kesehatan dan kebiasaan-kebiasaan baru harus terus dijalankan.

"Memang mencari titik keseimbangan antara protokol kesehatan dan ekonomi adalah sangat sulit, karena situasi sekarang adalah situasi baru yang dunia belum pernah alami," ujarnya.

Michael mengemukakan yang paling penting, pemerintah dan industri perlu melakukan langkah-langkah terbaik, melakukan analisa dan evaluasi apabila ada yang perlu di adjust dan segera lakukan tindakan koreksi.

"Tentu Try Fast, Fail Fast, Adjust Fast. Adaptive adalah kata kunci," kata Michael.

Adapun saat ini, Akida mendata rata-rata utilisasi industri kimia dasar masih di kisaran 40 persen. Pasalnya, utilisasi industri pengguna bahan kimia dasar masih berada di kisara 40-50 persen.

Sementara permintaan yang stabil datang dari industri hilir terkait personal care, kemasan untuk makanan, water treatment, minyak goreng, MSG atau bumbu perasa, dan sabun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper