Bisnis.com, JAKARTA – Klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat menurun untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir, meskipun masih lebih tinggi dibandingkan level sebelum pandemi.
Hal ini menggarisbawahi hambatan virus corona pada perekonomian.
Dilansir Bloomberg, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat klaim pengangguran awal dalam program negara reguler turun 89.000 menjadi 803.000 pada pekan yang berakhir 19 Desember. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi ekonom sebesar 880.000. tanpa penyesuaian mingguan, klaim pengangguran turun sekitar 73.000.
Sementara itu, laporan terpisah dari Departemen Perdagangan menunjukkan belanja konsumen, yang berkontribusi besar terhadap perekonomian, turun 0,4 persen pada November, penurunan pertama sejak April.
Data menunjukkan ekonomi AS terus tertatih menjelang akhir tahun dan menandakan banyak warga AS akan berjuang dalam beberapa bulan mendatang karena kasus virus corona melonjak di seluruh negeri.
Selain itu, semakin banyak bisnis yang terancam ditutup atau melakukan PHK di tengah tibanya musim dingin dan lalu lintas pejalan kaki yang lebih rendah.
Baca Juga
Di sisi lain, distribusi vaksin menawarkan sejumlah harapan, dan paket stimulus fiskal yang disetujui oleh Kongres minggu ini akan memberikan sejumlah dorongan terhadap ekonomi, meskipun pernyataan Presiden Donald Trump pada Selasa malam mempertanyakan nasib kesepakatan tersebut.
Data dari Departemen Tenaga Kerja lain menunjukkan klaim berkelanjutan turun 170.000 menjadi 5,34 juta pada pekan yang berakhir 12 Desember. Angka ini tidak klaim program bantuan pandemi federal, yang akan diperpanjang di bawah paket stimulus fiskal baru.
Bahkan dengan penurunan klaim, tunjangan pengangguran tetap hampir empat kali lipat dari level sebelum pandemi. Selain itu, rata-rata klaim dalam empat minggu naik tipis ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Lebih dari setengah negara bagian melaporkan penurunan klaim awal, sementara Illinois, Virginia, dan Pennsylvania mengalami peningkatan klaim minggu lalu.