Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkat Jor-joran Stimulus, Pemulihan Ekonomi Selandia Baru Berbentuk Kurva V

Pemulihan ekonomi Negeri Kiwi tersebut mencapai apa yang disebut pemulihan berbentuk V karena stimulus fiskal dan moneter besar-besaran berhasil memicu belanja konsumen.
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan PM Selandia Baru Jacinda Ardern. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @Twitter Jokowi
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan PM Selandia Baru Jacinda Ardern. JIBI/Bisnis-Nancy Junita @Twitter Jokowi

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah berhasil meredam pandemi, perekonomian Selandia Baru berhasil bangkit kembali dari resesi di kuartal ketiga tahun ini.

Alhasil, pemulihan ekonomi Negeri Kiwi tersebut mencapai apa yang disebut pemulihan berbentuk V karena stimulus fiskal dan moneter besar-besaran berhasil memicu belanja konsumen.

Badan Statistik Selandia Baru mengatakan produk domestik bruto melonjak 14 persen dari kuartal kedua ketika ekonomi terkontraksi 11 persen.

Sebelumnya, sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai 12,9 persen. Secara tahunan (year-on-year/yoy), ekonomi tumbuh 0,4 persen dan melampaui perkiraan konsensus untuk penurunan sebesar 1,8 persen.

Warga Selandia Baru telah menghabiskan banyak uang sejak negara itu berhasil meredam penularan Covid-19 pada bulan Mei dan kemudian berhasil menahan wabah berkembang secara sporadis.

Namun, perbatasan Selandia Baru tetap tertutup untuk orang asing. Kondisi ini melumpuhkan industri pariwisata, dan banyak bisnis telah menunda investasi dan rencana perekrutan yang diproyeksikan akan mendorong tingkat pengangguran lebih tinggi pada tahun 2021.

"Rebound ekonomi berbentuk V adalah pembenaran dari strategi 'eliminasi' Covid-19 yang telah dilakukan Selandia Baru, karena telah mendukung pemulihan ekonomi yang kuat dari guncangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Paul Bloxham, Kepala Ekonom Australia dan Selandia Baru di HSBC di Sydney.

Namun, perbatasan internasional yang ditutup untuk pergerakan orang membebani ekspor pariwisata dan jasa lainnya, dan akan terus melakukannya untuk beberapa waktu.

"Rebound cepat ekonomi ke tingkat sebelum Covid adalah prestasi langka," kata Kepala Penelitian di Bank of New Zealand di Wellington Stephen Toplis.

“Kami hanya dapat mengidentifikasi tiga negara lain yang telah mencapai 'pemulihan penuh': Taiwan, China dan Irlandia,” katanya.

Adapun, dia melihat Selandia Baru jelas merupakan minoritas yang sangat kecil.

Tekad pemerintah untuk menghilangkan virus membuat administrasi Negeri Kiwi ini harus memberlakukan salah satu penguncian paling ketat di dunia tetapi memungkinkan dimulainya kembali aktivitas ekonomi lebih cepat setelah diberantas.

Selandia Baru telah mencatat 1.744 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan hanya 25 kematian. Pemerintah menjanjikan dukungan fiskal sebesar NZ$ 62 miliar (US$44 miliar) atau sekitar Rp620 triliun untuk membantu menghidupkan kembali permintaan domestik dan melindungi lapangan kerja, sementara bank sentral telah memangkas suku bunga dan memulai pelonggaran kuantitatif dan program pinjaman berjangka untuk lebih menurunkan biaya pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper