Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tersengat Pandemi, CAKK Tunda Ekspansi Hinga Awal 2021

PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK) menyatakan pihaknya menunda penambahan kapasitas produksi hingga awal 2021. Adapun, Covid-19 dinilai menjadi pendorong utama penundaan aksi korporasi tersebut.
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. telah membelanjakan dana investasi sebesar Rp30 miliar atau 63 persen dari total belanja modal tahun ini. /kaisar-ceramics.com
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. telah membelanjakan dana investasi sebesar Rp30 miliar atau 63 persen dari total belanja modal tahun ini. /kaisar-ceramics.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK) menyatakan pihaknya menunda penambahan kapasitas produksi hingga awal 2021. Adapun, Covid-19 dinilai menjadi pendorong utama penundaan aksi korporasi tersebut.

Direktur Keuangan CAKK Juli Berliana mengatakan pihaknya akan fokus pada penambahan kapasitas produksi pada 2021. Adapun mesin produksi mulai dibangun pada Desember 2020 dan akan mulai beroperasi pada 2021.

"Perseroan harusnya menambah kapasitas produksi pada semester II/2020, namun pandemi membuat kedatangan mesin terlambat. Secara garis besar, perseroan akan menambah kapasitas produksi mulai kuartal I/2021," katanya kepada Binsis, Kamis (17/12/2020).

Juli mengatakan pihaknya akan menambah kapasitas terpasang pabrikan sebesar 36,16 persen pada tahun depan menjadi 12,5 juta meter persegi (sqm). Adapun, saat ini kapasitas terpasang pabrikan mencapai 9,18 juta sqm.

Di samping itu, Juli optimistis pihaknya dapat mendongkrak performa pabrikan pada 2021 mengingat telah diturunkannya tarif gas industri keramik. Namun demikian, Juli menyampaikan pihaknya baru menikmati tarif tersebbut per Oktober 2020.

Juli menyampaikan saat ini seluruh konsumsi gas perseroan telah dikenakan tarif US$6 per mmBTU. Namun demikian, kecilnya pengurangan penurunan biaya gas tersebut disebabkan oleh penurunan volume produksi akibat pandemi.

Juli mencatat mesin produksi dimatikan sejak April 2020 hingga awal Juni 2020. Juli berujar hal tersebut dilakukan agar keamanan dan keselamatan tenaga kerja CAKK terjaga.

Namun demikian, dampak dari strategi tersebut adalah penurunan volume produksi sekitar 20 persen secara tahunan pada tahun ini. Walakin, Juli belum dapat memastikan berapa hasil akhir produksi CAKK pada tahun ini.

Seperti diketahui, CAKK telah membelanjakan dana investasi sebesar Rp30 miliar atau 63 persen dari total belanja modal tahun ini. Jumlah tersebut tidak termasuk pembelian mesin baru yang mana proses importasi terhambat pandemi Covid-19.

Adapun, perseroan juga tak lantas mengambil langkah melakukan penyesuaian harga. Sebagai gantinya, perseroan mengaplikasikan nilai tambah dari produknya seperti mengganti bahan baku keramik seperti glaze dengan kualitas yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper