Bisnis.com, JAKARTA – Hingga November 2020, PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk. telah menyalurkan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp25,6 triliun kepada sekitar 83.000 debitur.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala N. Mansury menyebutkan di antara dana PEN sebesar Rp25,6 triliun yang sudah disalurkan itu, kredit untuk sektor yang terkait dengan real estat mendominasi.
Dia memerinci penyaluran Rp25,6 triliun itu antara lain kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi sebesar Rp8,4 triliun kepada 59.505 debitur dan KPR nonsubsidi sebesar Rp5,21 triliun kepada 19.245 debitur, serta kredit konstruksi mencapai Rp6,31 triliun.
Selain itu, kredit komersial disalurkan sebesar Rp7,87 triliun kepada 4.272 debitur yakni kredit UMKM Rp1,54 triliun dengan 2.235 debitur serta kredit BUMN 51 debitur dengan nilai Rp4,17 triliun.
Pahala menjelaskan bahwa Bank BTN memperoleh penempatan uang negara sebesar Rp10 triliun untuk disalurkan dalam rangka mendukung program PEN sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 104/2020.
"Pada awal pembahasan PEN, BTN baru mau dapat Rp5 triliun, tetapi harus berkomitmen penyaluran pembiayaan tiga kali lipat yakni Rp15 triliun. Ternyata penempatan dana pemerintah menjadi Rp10 triliun, sehingga kami berkomitmen menyalurkan Rp30 triliun," ujarnya dalam acara HUT ke-44 KPR BTN pada Kamis (10/12/2020).
Baca Juga
Pahala mengungkapkan keyakinannya bahwa hingga akhir tahun ini bank pelat merah tersebut akan dapat menyalurkan dana PEN lebih dari Rp30 triliun.