Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika Vaksin Efektif, Apindo: Pemulihan Ekonomi RI Bisa Lebih Cepat

Vaksin Covid-19 merek Sinovac yang tiba di Indonesia merupakan vaksin yang telah diuji klinis di Bandung, Jawa Barat, sejak Agustus 2020.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani. /Bisnis.com
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani memperkirakan proses pemulihan ekonomi nasional berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara maju jika vaksin Covid-19 efektif menangani pandemi.

Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang mendorong hal tersebut, antara lain besarnya jumlah konsumsi rumah tangga di Indonesia, mengalirnya investasi dengan adanya UU Cipta Kerja, dan kecenderungan bahwa pemulihan akan lebih cepat pascakontraksi mendalam.

"Mengacu kepada faktor-faktor tersebut, kemampuan untuk pemulihan permintaan pasar akan cepat," ujar Hariyadi kepada Bisnis.com, Senin (7/12/2020). 

Kendati demikian, Hariyadi mengimbau pelaku usaha dan tetap dalam posisi siaga menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi jika efektivitas vaksin Covid-19 tidak sesuai ekspektasi.

Hal tersebut disebut perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penambahan kasus, ketidakmampuan rumah sakit menampung pasien, dan tidak mencukupinya tenaga kesehatan untuk melakukan penanganan.

"Apabila tidak sesuai dengan harapan dan ekonomi kembali drop, tingkat ketidakpastiannya akan besar dan mengganggu semua sistem, mulai dari sistem keuangan hingga konsumsi. Namun, kami optimistis vaksin Covid-19 ini akan berhasil," lanjut Hariyadi.

Seperti diketahui, vaksin Covid-19 merek Sinovac yang tiba di Indonesia merupakan vaksin yang telah diuji klinis di Bandung, Jawa Barat, sejak Agustus 2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat total belanja anggaran Kementerian Kesehatan untuk pengadaan vaksin telah mencapai Rp637,3 miliar hingga saat ini.

"Anggaran ini untuk 3 juta dosis vaksin dari Sinovac dan 100.000 dosis vaksin dari Cansino," ujar Sri Mulyani, Senin (7/12/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper