Bisnis.com, JAKARTA - Pentagon menambahkan empat perusahaan China lagi ke daftar perusahaan yang dikatakan dimiliki atau dikendalikan oleh militer China.
Empat perusahaan yang ditambahkan ke daftar yang diposting online oleh Pentagon Kamis lalu (3/12/2020) yaitu, China National Offshore Oil Corp., Semiconductor Manufacturing International Corp., China Construction Technology Co. dan China International Engineering Consulting Corp.
Langkah itu dilakukan di tengah erosi yang berkelanjutan dari hubungan AS-China selama transisi kepresidenan AS, ketika Presiden Donald Trump meningkatkan tindakan yang menargetkan Beijing atas masalah-masalah mulai dari pengetatan kontrol atas Hong Kong dan perlakuan terhadap minoritas Muslim hingga ekspor teknologi 5G.
Menteri Luar Negeri Michael Pompeo mengecam otoritas Hong Kong pada hari Kamis karena menganiaya para pendukung demokrasi.
Kongres juga aktif, mengirimkan RUU kepada Trump yang pada akhirnya dapat menyebabkan perusahaan China di-boot atau dikeluarkan dari bursa AS.
Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya bertekad untuk menyoroti dan melawan strategi pembangunan Militer-Perpaduan Sipil Republik Rakyat Tiongkok yang mendukung tujuan modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat dengan memastikan aksesnya ke teknologi dan keahlian canggih yang diperoleh dan dikembangkan oleh bahkan perusahaan, universitas, dan program penelitian China yang tampaknya seperti entitas sipil.
Baca Juga
Keputusan untuk memperluas daftar Pentagon datang setelah pemerintahan Trump untuk pertama kalinya awal tahun ini mendaftarkan 31 perusahaan China karena terikat dengan Tentara Pembebasan Rakyat.
Perusahaan-perusahaan itu termasuk Huawei Technologies Co. dan Hangzhou Hikvision Digital Technology Co., serta sejumlah perusahaan milik negara.
Daftar perusahaan yang dikatakan berafiliasi dengan PLA diamanatkan di bawah Undang-Undang Otorisasi Pertahanan 1999, tetapi tidak ada administrasi yang pernah mengeluarkan laporan yang diperlukan.
Trump memiliki wewenang di bawah Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional tahun 1977 untuk menjatuhkan sanksi keuangan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut.
Cnooc adalah perusahaan minyak terbesar ketiga di China dan penjelajah laut dalam utama negara itu.
Itu juga memiliki ladang minyak dan gas AS, bermitra dengan perusahaan seperti Exxon Mobil Corp. dalam proyek internasional, dan menggunakan teknologi dan peralatan Amerika.