Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Covid-19, LIPI Targetkan Uji Klinis di Semester II/2021

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menargetkan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan institusi itu bisa masuk tahap uji klinis pada semester II/2021. Riset dan pengembangannya saat ini masih berlangsung di tahap laboratorium.
Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. /LIPI
Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. /LIPI

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menargetkan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan institusi itu bisa masuk tahap uji klinis pada semester II/2021. Riset dan pengembangannya saat ini masih berlangsung di tahap laboratorium.

"Target kami bisa selesai uji in-vitro, in-vivo [uji hewan], dan mulai memasuki uji klinis pada semester II/2021," kata Kepala LIPI Laksana Tri Handoko seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (4/12/2020).

LIPI mengembangkan vaksin Covid-19 berbasis protein rekombinan. Riset dan pengembangannya masih berlangsung di tahap laboratorium. Saat ini, sedang dilakukan transfeksi di sel mamalia.

Handoko menuturkan LIPI memiliki infrastruktur riset terkait dengan pengembangan vaksin yang lengkap dan tersertifikasi, termasuk fasilitas laboratorium biosafety level-3 (BSL-3). LIPI juga memiliki sumber daya manusia berpengalaman menghasilkan vaksin, seperti untuk HPV dan Hepatitis.

Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Wien Kusharyoto menyampaikan saat ini tim LIPI berupaya mengembangkan vaksin dari protein rekombinan yang mirip dengan yang dikembangkan oleh lembaga Eijkman. Namun dalam hal ini, LIPI mengembangkan protein rekombinan berbasis protein fusi sehingga diharapkan imunogenesitas dari kandidat protein vaksin yang kami kembangkan akan dapat di tingkatkan.

"Vaksin LIPI berbasis pada dua sel inang, yaitu berbasis sel mamalia dan sel ragi. Sejak awal kita telah berupaya untuk mencoba memenuhi regulasi yang telah ditetapkan oleh Badan POM dan kami akan menggunakan sel inang yang telah memenuhi standar,” tutur Wien.

Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. "Tim LIPI harus semakin bekerja keras untuk mempercepat pengembangan vaksin dalam negeri," kata Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN).

Setidaknya Indonesia membutuhkan 340 juta vaksin karena setiap orang membutuhkan 2 dosis sehingga diperlukan dana mencapai Rp26,475 triliun apabila harga vaksin adalah 5 dolar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper