Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Lepas Ekspor Produk Olahan Rp23,75 Triliun

Presiden Joko Widodo melepas ekspor berbagai produk olahan dengan nilai mencapai Rp23,75 triliun yang dilakukan oleh 133 perusahaan dari 16 provinsi.
Presiden Joko Widodo/Biro Pers Sekretariat Presiden-Lukas
Presiden Joko Widodo/Biro Pers Sekretariat Presiden-Lukas

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo secara resmi melepas ekspor berbagai produk olahan ke pasar global dengan nilai mencapai US$1,64 miliar atau sekitar Rp23,75 triliun pada Jumat (4/12/2020). Produk-produk ini akan dikirim ke sejumlah destinasi seperti Jepang, India, Arab Saudi, dan Hong Kong.

“Dengan mengucap Bismillah saya resmikan kegiatan pelepasan ekspor dari Indonesia yang bernilai tambah dan berdaya saing ke pasar global hari ini,” kata Jokowi dalam acara pelepasan yang digelar di Lamongan.

Dia pun berpesan agar pelepasan ekspor ini tidak hanya menjadi ajang seremonial dan bisa terus berlanjut. Menurutnya, peningkatan ekspor bisa menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi karena menambah devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan bahwa ekspor kali ini dilakukan oleh 133 perusahaan dari 16 provinsi. Ekspor terdiri atas 79 perusahaan non-UKM dan 54 eksportir berskala UKM.

Dari para perusahaan eksportir ini, Agus mengatakan terdapat sejumlah pelaku usaha yang melakukan pengiriman perdana ke luar negeri. Di antaranya adalah perusahaan produsen cerutu yang melakukan ekspor ke Jepang.

“Dari 79 perusahaan non-UKM ada yang pertama kali ekspor, yakni perusahaan asal Mojokerto untuk produk cerutu senilai US$86.000 atau sekitar Rp1,25 miliar,” kata Agus dalam laporannya.

Selain melakukan ekspor perdana, Agus mengatakan terdapat 7 perusahaan non-UKM yang melakukan diversifikasi produk yakni produk udang tepung, ikan fillet, pipa besi, dan pasta gigi. Total nilai ekspor dari hasil diversifikasi produk ini mencapai US$24 juta atau sekitar Rp354,16 miliar.

Adapun, total ekspor produk dari UKM disebut Agus bernilai US$12,29 juta atau setara dengan Rp178,15 miliar. Tujuh dari 54 perusahaan berskala UKM melakukan ekspor perdananya. Selain itu, sejumlah UKM juga berhasil melakukan diversifikasi dengan nilai US$1,16 juta.

“Kemendag akan terus berupaya agar makin banyak UKM dan pelaku usaha yang berhasil mendiversifikasi ekspor produk untuk meningkatkan daya saing produk ekspor,” kata Agus.

Dia pun mengatakan peningkatan daya saing dilakukan melalui pemberian fasilitas pembiayaan ekspor. Belum lama ini, Kemendag disebutnya telah memfasilitasi pembiayaan ekspor 14 UKM dengan nilai Rp167 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper