Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengantisipasi adanya 355 titik rawan di sepanjang perjalanan kereta yang terdiri dari rawan banjir, longsor, amblesan, dan pencurian yang perlu mendapatkan perhatian ekstra menjelang Natal dan Tahun Baru.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo mengatakan identifikasi titik-titik rawan harus dijaga ekstra, mengingat angkutan Natal dan Tahun Baru 2021 ini bertepatan dengan datangnya musim hujan. KAI mengantisipasi adanya 355 titik rawan yang terdiri dari rawan banjir, longsor, amblesan, dan pencurian yang perlu mendapatkan perhatian ekstra.
KAI juga menyiagakan 631 petugas pemeriksa jalur ekstra, 579 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, 334 petugas posko daerah rawan ekstra, serta 7.842 personel pengamanan.
“Di samping itu, KAI juga menyediakan alat dan material yang ditempatkan tersebar di sepanjang jalur kereta api. Hal ini bertujuan jika dalam keadaan darurat, perbaikan dapat segera dilakukan,” ujarnya, Kamis (3/12/2020).
KAI berkomitmen mempersiapkan layanannya sebaik mungkin, khususnya pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2021. Masyarakat tidak perlu ragu untuk menggunakan jasa KAI karena telah menerapkan protokol kesehatan di setiap waktu.
“Semoga masyarakat kembali menggunakan moda transportasi kereta api pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2021 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” tekannya.
Baca Juga
Pada kegiatan inspeksi tersebut, Didiek juga menyampaikan pembinaan kepada seluruh jajaran KAI di lintas agar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Perjalanan inspeksi tersebut dibagi menjadi dua perjalanan, lintas utara dan selatan Pulau Jawa. Inspeksi lintas utara Jawa dimulai dari Stasiun Gambir menuju Cirebon, Cepu, Surabaya Pasar Turi, Surabaya Gubeng, Probolinggo, Jember, hingga Ketapang. Sedangkan untuk jalur selatan, perjalanan dimulai dari Stasiun Bandung menuju Kroya, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, Malang, hingga Surabaya Gubeng.