Bisnis.com, JAKARTA - KAI Commuter menyampaikan permohonan maafnya atas insiden yang dialami seorang pengguna KRL di Stasiun Manggarai pada Senin malam (23/11/2020).
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan Pengguna tersebut telah mendapat perawatan di pos kesehatan Stasiun Manggarai sedangkan petugas yang terkait insiden tersebut tentunya akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
“Saat ini jalur damai sudah dilakukan,” ujar Anne, Selasa (24/11/2020).
Seorang perempuan penumpang KRL dilaporkan mengalami pemukulan yang dilakukan oleh petugas di Stasiun Manggarai pada Senin petang, 23 November 2020. Namun, belum diketahui pasti penyebab insiden pemukulan tersebut.
Laporan itu sebelumnya disampaikan oleh pemilik akun Twitter @raidsuhanri. Ia menggunggah foto seorang perempuan dengan wajah berdarah. Pemilik akun mengatakan perempuan dalam potret itu ialah adiknya yang dihantam oleh petugas keamanan di Stasiun Manggarai.
“Tolong ditindaklanjuti. Saat ini adik saya di ruang kesehatan St. Manggarai,” tulis @raidsuhanri. Kicauan itu ditujukan kepada akun resmi KRL.
Baca Juga
Di sisi lain KAI Commuter kembali mengingatkan pentingnya keselamatan dan kesehatan dalam menggunakan transportasi publik, utamanya KRL. Hal ini berkaitan dengan upaya KAI Commuter menjalankan protokol jaga jarak di dalam stasiun maupun kereta, dimana jumlah pengguna dibatasi maksimal 74 orang per kereta.
Untuk memaksimalkan upaya jaga jarak ini, akan ada antrean dan penyekatan di sejumlah titik di stasiun sebelum pengguna dapat menuju ke peron dan naik kereta.
“Petugas juga senantiasa menjaga keselamatan pengguna dalam menyebrang antar peron di Stasiun Manggarai dengan memastikan penyebrangan yang sebidang dengan rel ditutup sementara saat ada kereta yang akan melintas di jalur rel tersebut. Pengguna dapat menggunakan underpass di Stasiun Manggarai bila penyebrangan sebidang sedang ditutup petugas menunggu kereta melintas,” kata Anne.