Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Bisnis Sistem Pembayaran Transportasi Makin Menjanjikan

Setiap tahun bisnis sistem pembayaran di Tanah Air a-rata tumbuh 20 persen.rnrn 
Kendaraan antre membayar tol di gerbang Tol Cibubur, Jagorawi, Jakarta, Jumat (5/5)./Antara-Yulius Satria Wijaya
Kendaraan antre membayar tol di gerbang Tol Cibubur, Jagorawi, Jakarta, Jumat (5/5)./Antara-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA — Prospek bisnis sistem pembayaran transportasi nasional masih sangat menjanjikan untuk terus tumbuh seiring dengan masifnya pembangunan jalan tol di Tanah Air.

Tri Bayu Wicaksono, Direktur Utama PT Delameta Bilano, sebuah perusahaan teknologi sistem transportasi berbasis riset dalam negeri, menuturkan bahwa pembangunan jalan tol di Tanah Air berpotensi untuk terus ditingkatkan.

Pasalnya, apabila total panjang tol Indonesia dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, seperti China yang sudah mencapai 15.000 kilometer, panjang jalan tol Indonesia masih kalah.

Menurut hitungannya, tol di Indonesia yang sudah masuk tahap persiapan dan sudah digambar mencapai 5.000 km dengan di mana yang sudah dibangun 2.000 km. Adapun sisanya masih dalam tahap perencanaan.

Per akhir 2019, panjang jalan tol di Indonesia mencapai 2.093 kilometer (km), naik tajam daripada 2014 sepanjang 795 km.

Dalam jangka panjang, pemerintah menargetkan panjang jalan tol mencapai 18.000 km. Adapun selama 2020—2024, akan dibangun tol baru sepanjang 2.500 km.

Sementara itu, setiap tahun bisnis sistem pembayaran di Tanah Air rata-rata tumbuh 20 persen. Dalam 2 tahun ke depan, nilai pengadaan sistem pembayaran transportasi jalan tol diprediksi mencapai Rp4 triliun.

Di luar itu, lanjut dia, terdapat potensi bisnis dari penggantian (replacement) perangkat senilai Rp2 triliun.

"Melihat data itu, potensi bisnis sistem pembayaran transportasi sangat besar. Apalagi, ada bisnis replacement karena biasanya perangkat harus diganti setelah masa pakai 5 tahun," ujarnya dalam diskusi Bisnis Sistem Transportasi di Tengah Pandemi, seperti dikutip, Senin (23/11/2020).

Dia menuturkan bahwa bisnis sistem pembayaran transportasi menggeliat sejak mandatori penggunaan uang elektronik untuk pembayaran tol. Hal ini mendorong operator mencari sistem pembayaran andal yang dapat mendukung operasional.

Pada titik tersebut, lanjut dia, perusahaan sistem pembayaran membantu operator menjalankan bisnis secara efisien, mencegah terjadinya fraud, dan memperlancar arus keluar masuk kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper