Bisnis.com, JAKARTA – Wilayah kerja Rokan yang akan dikelola oleh PT Pertamina (Persero) pada 2021 masih akan menjadi tulang punggung untuk target produksi siap jual atau lifting minyak 1 juta barel pada 2030.
Kesuksesan alih kelola WK Rokan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan capaian target lifting yang terus digaungkan pemerintah. Di samping itu, Rokan dinilai masih memiliki potensi cadangan yang besar.
Penasihat Ahli Kepala SKK Migas Satya W. Yudha mengatakan bahwa potensi cadangan minyak di WK Rokan diperkirakan masih sebanyak 2 miliar barel. Dengan potensi yang ada, WK Rokan masih akan menjadi tulang punggung produksi migas dalam kurun waktu yang lama.
"Jadi Wilayah Kerja ini juga akan menjadi andalan untuk mendukung target produksi 1 juta barel pada 2030," ungkapnya dalam FGD yang digelar SKK Migas, Selasa (24/11/2020).
Dengan peluang itu, SKK Migas berupaya agar masa transisi hingga 2021 dapat berjalan lancar. Upaya masa transisi tidak hanya pada kegiatan operasi produksi, tapi juga hal-hal seperti perizinan terkait tanah.
Kepala Divisi Formalitas SKK Migas Didik S. Setyadi mengatakan dalam indentifikasi yang dilakukan SKK Migas, terdapat tanah yang akan menjadi lokasi pemboran tapi belum tersertifikasi sebagai milik PT Chevron Pasific Indonesia dan ada juga yang masih dimiliki masyarakat.
Baca Juga
"Kesiapan perizinan mutlak dilalui karena peralatan pemboran walaupun sudah siap akan terkendala jika tanah yang menjadi lokasi status legalitasnya belum jelas," jelasnya.