Bisnis.com, JAKARTA - Covid-19 membuat hampir negara di seluruh dunia mengalami resesi. Pemulihan ekonomi diupayakan agar kondisi kembali normal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kebanyakan ekonom dunia memprediksi pemulihan tidak secepat yang diharapkan.
“56 persen dari 165 ekonom kelas dunia memprediksi pemulihan ekonomi pada 2021 berbentu U. Artinya pemulihan akan bertahan dan bertahap,” katanya saat diskusi di televisi, Selasa (17/11/2020).
Sri menjelaskan bahwa sebanyak 20 persen ekonom memprediksi pemulihan ekonomi berbentu V. Akan terjadi percepatan yang positif.
“Kita akan terus berupaya meski apapun proyeksi ekonomi 2021 dan memang Covid-19 masih ada di dunia. Pemerintah akan gunakan seluruh instrumen untuk mendukung dan mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional salah satunya dalam APBN sebagai kebijakan fiskal,” jelasnya.
Berdasarkan rinciannya, postur pendapatan negara dianggarkan sebesar Rp1.743,6 triliun. Belanja negara Rp2.750 triliun dengan keseimbangan primer Rp633,1 triliun.
Baca Juga
APBN 2021 defisit Rp1.006,3 triliun atau 5,7 persen. Defisit yang lebar digunakan untuk pemulihan ekonomi.