Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menolak bantuan Bank Dunia atau World Bank untuk penanganan Covid-19. Dia malah meminta bantuan untuk peremajaan mangrove.
Saat menjadi pembicara dalam webinar Universitas Gadjah Mada, Selasa (17/11/2020), Luhut menceritakan tentang tawaran bantuan dari World Bank saat pertemuan di Washinton DC, Amerika Serikat.
“World Bank menawarkan banyak sekali bantuan. Tapi saya katakan kita cukup. Kami menyiapkan budget [kata World Bank]. Saya bilang cukup,” kata Luhut dalam webinar UGM, Selasa (17/11/2020).
Karena ditolak, World Bank lanjut Luhut menanyakan kepadanya tentang bantuan lain yang dapat diberikan. Menko Marves itu lantas meminta World Bank membantu Indonesia untuk program replanting mangrove sekitar 630.000 hektare.
“Itu adalah the largest mangrove replanting program in the world dan mereka mau,” ujarnya.
Luhut mengatakan bahwa kebijakan yang dibuat pemerintah bertujuan untuk generasi akan datang. Dia mengatakan kepada World Bank bahwa Indonesia tidak hanya menyenangkan lembaga itu, namun juga generasi masa depan.
“Yang akan kami service adalah generasi masa depan Indonesia, dan itu saya kira pesan itu sangat jelas jangan anggap kita nggak memperhaikan masalah lingkungan,” ujarnya.
Baca Juga
Di sisi lain, dia mengklaim berhasil menangani kebakaran hutan di Indonesia pada 2015 yang menghanguskan 2 juta hektare lahan. Hasilnya dalam dua tahun, terjadi penurunan luas kebakatan hutan di bawah 150.000 hektare.