Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga tahun depan terdapat investasi rencana perluasan atau pembangunan pabrik biodiesel dengan total kapasitas 3,9 juta kiloliter (kl).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa tahun ini akan ada penambahan kapasitas pabrik biodiesel sebesar 1,2 juta kl.
"Tahun ini ada investasi baru untuk 1,2 juta kl biodiesel. Untuk tahun depan akan nambah 2,7 juta kl," ujar Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (16/11/2020).
Penambahan kapasitas tersebut dilakukan oleh sembilan badan usaha bahan bakar nabati (BU BBN), antara lain PT Anugerahinti Gemanusa, PT Eterindo Nusa Graha, PT Pelita Agung Agrindustri, PT Dabi Biofuels, PT Batara Elok Semesta Terpadu, PT Multi Nabati Asahan, PT Kutai Refinary Nusantara, PT Energi Unggul Persada, dan PT Eco Prima Energy.
Saat ini, total kapasitas terpasang produksi biodiesel sudah mencapai sekitar 12 juta kl. Dengan adanya penambahan kapasitas sebesar 3,9 juta kl, maka total kapasitas produksi biodiesel Indonesia di akhir 2021 akan mencapai 15-16 juta kl.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mendata volume produksi hingga akhir kuartal III/2020 mencapai 6,4 juta kl.
Baca Juga
Aprobi menargetkan volume produksi biodiesel sepanjang 2020 dapat mencapai 9,5 juta kl atau tumbuh sekitar 14 persen secara tahunan. Seperti diketahui, realisasi produksi pada 2019 mencapai 8,3 juta kiloliter. Sebaliknya, produksi biodiesel pada 2021 diperkirakan dapat menembus level 10 juta kl.