Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Asing Tak Bisa Instan, Penyerapan Tenaga Kerja Bakal Lambat

Berdasarkan data BKPM, serapan tenaga kerja baru mencapai 861.581 sepanjang Januari-September 2020 dari total target 1,2 juta hingga akhir tahun.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan penyerapan tenaga kerja akan berlangsung dengan lambat.

Perkiraan tersebut seiring dengan adanya ketidakpastian dari investasi asing yang akan masuk ke Indonesia.

"Penyerapan tenaga kerja mungkin agak sedikit lebih lambat karena selama pandemi semua perusahaan berada di bawah tekanan akibat permintaan yang masih drop," ujar Hariyadi kepada Bisnis, Selasa (10/11/2020).

Sebagai informasi, sampai dengan kuartal III/2020 tingkat permintaan di Tanah Air masih rendah. Mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga di Indonesia masih -4,04 persen.

Dia menambahkan, realisasi investasi yang dicapai oleh pemerintah dari Januari hingga September 2020 senilai Rp611,6 triliun.

Pada saat yang sama, serapan tenaga kerja baru mencapai 861.581 dari total target 1,2 juta hingga akhir tahun. Menurutnya, hal itu tidak akan memberikan dampak signifikan bagi penyerapan tenaga kerja dalam waktu dekat.

Namun demikian, dia mengharapkan masuknya investasi asing yang diperkirakan tidak akan terjadi dalam waktu dekat dapat segera mengakselerasi penyerapan tenaga kerja.

"Secara overall, nanti kalau investasi jalan lagi, terutama yang di sektor padat karya, maka penyerapan tenaga kerja akan banyak," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper