Bisnis.com, JAKARTA – Harga rumah Australia naik tipis pada Oktober untuk menghentikan penurunan selama 5 bulan berturut-turut di tengah rekor suku bunga rendah dan stok terbatas dan juga ketika penguncian virus Covid-19 di negara bagian Victoria melumpuhkan pasar utama Melbourne.
Data dari konsultan properti CoreLogic pada Senin (2/11/2020) menunjukkan harga rumah naik 0,4 persen pada Oktober, pertama sejak April ketika lockdown di seluruh wilayah Australia menghantam pasar.
Harga naik 3,9 persen pada Oktober tahun lalu, ditopang permintaan perumahan regional. Nilai di seluruh ibu kota utama menguat 0,2 persen pada Oktober, sementara harga regional naik 0,9 persen.
Sydney memperoleh keuntungan hanya 0,1 persen dan Melbourne turun 0,2 persen, sementara kota-kota yang sebagian besar bebas Covid-19 untuk beberapa waktu semakin maju. Harga naik 1,2 persen di Adelaide dan Darwin, dan 1 persen di Hobart dan Canberra.
Dengan penguncian panjang Melbourne sekarang juga mereda, daftar dan lelang di kota itu melonjak.
"Berdasarkan tren nilai dan aktivitas perumahan baru-baru ini, tampaknya kita akan melihat Melbourne mengikuti ibu kota lainnya menuju pemulihan selama bulan mendatang," kata kepala penelitian CoreLogic, Tim Lawless.
Dia mencatat bahwa meskipun ada lonjakan dalam daftar, total stok perumahan nasional untuk dijual masih mendekati posisi terendah sepanjang masa.
"Tingkat stok total yang terus-menerus rendah dalam menghadapi lonjakan jumlah daftar pembeli baru menunjukkan tingkat penyerapan yang kuat, karena permintaan pembeli melebihi tingkat pasokan yang diiklankan," kata Lawless.