Bisnis.com, JAKARTA — Sampai dengan kuartal III/2020, PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatat kenaikan produksi tembaga dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sedangkan produksi emasnya mengalami penurunan.
Berdasarkan laporan keuangan dan operasi kuartal III/2020 Freeport-McMoRan Inc. (FCX), tembaga yang dihasilkan Freeport Indonesia sampai dengan September 2020 mencapai 543 juta pound. Realisasi tersebut naik 17,78 persen dibandingkan dengan realisasi produksi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 461 juta pound.
Seiring dengan kenaikan produksi, penjualan tembaga Freeport Indonesia juga mengalami kenaikan. Pada 9 bulan pertama tahun ini, penjualan tembaga Freeport Indonesia mencapai 518 juta pound atau naik 11,63 persen dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 464 juta pound.
Harga jual rata-ratanya pun mengalami kenaikan dari US$2,70 per pound menjadi US$2,79 per pound.
Sementara itu, produksi emas perusahaan yang beroperasi di Papua itu sepanjang Januari—September 2020 mencapai 577.000 ounce. Capaian ini turun 10,54 persen dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni 645.000 ounce.
Penurunan produksi emas juga diikuti dengan turunnya penjualan komoditas tersebut. Pada kuartal ketiga tahun ini, Freeport Indonesia membukukan penjualan emas sebanyak 549.000 ounce atau turun 16,69 persen dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu yang mencapai 659.000 ounce.
Baca Juga
Namun, harga jual rata-rata emas mengalami kenaikan, yakni mencapai US$1.810 per ounce. Harga jual tersebut lebih tinggi dari rata-rata harga jual pada periode yang sama tahun lalu senilai US$1.380 per ounce.
"Volume penjualan konsolidasi FCX dari PTFI diperkirakan mencapai sekitar 790 juta pound tembaga dan 0,8 juta ounce emas untuk tahun 2020," ujar President & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson dalam laporannya, yang dikutip Minggu (25/10/2020).
Dia mengatakan bahwa seiring dengan upaya PTFI untuk terus meningkatkan produksi bijih tambang bawah tanahnya, produksi diperkirakan meningkat secara signifikan pada 2021 dibandingkan dengan 2 tahun terakhir ini.