Bisnis.com, JAKARTA — PT Angkasa Pura II memperkirakan jumlah penumpang pesawat bakal naik sampai 44 persen pada akhir tahun.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaludin mengatakan stimulus yang baru diberikan pemerintah akan berdampak positif bagi perseroan dan industri penerbangan. Pasalnya, stimulus itu berupa penghapusan biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC).
Oleh sebab itu, dia memperkirakan akan ada lonjakan sampai dengan 20 persen antara Oktober ke November. Kemudian, 44 persen antara November ke Desember.
Adapun, total penumpang khusus pada kuartal IV/2020 diperkirakan mencapai 5,6 juta. Jumlah itu naik drastis dibandingkan realisasi pada kuartal III/2020 sebesar 3,9 juta penumpang.
"Stimulus akan berdampak positif bagi kinerja kami. Maka kami akan coba tambah supply dan rencana penerbangan," katanya Sabtu (24/10/2020).
Sebagai informasi, pemerintah hanya memberikan stimulus pada 19 bandara saja. Adapun, Angkasa Pura II mendapatkan jatah bagi kelima bandara yang mereka kelola.
Baca Juga
Misalnya adalah Bandara Soekarno Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Kualanamu. "Mulai Oktober ini akan ada perbaikan. Secara umum 5 bandar yg dapat stimulus berkontribusi atas proprosi 75 persen pergerakan penumpang dan 69 persen pergerakan aircraft," katanya.
Adapun sampai dengan akhir 2020, Muhammad menargetkan akan ada 25,70 juta penumpang dengan penerbangan sebanyak 276.664.
"Kami akan sinkronkan antara supply dan demand supaya frekuensi dan rute penerbangan bertambah," pungkas Bos Angkasa Pura II tersebut.