Bisnis.com, JAKARTA — PT Angkasa Pura II (Persero) memperkirakan akan ada lonjakan penumpang antara 6 persen sampai 9 persen pada libur panjang minggu depan seiring dengan masa libur panjang mulai 28 Oktober 2020.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaludin mengatakan lonjakan itu diperkirakan akan akan lebih besar dibandingkan momentum yang sama tahun lalu.
"Pada saat libur panjang, biasanya akan ada peningkatan penumpang 4 persen sampai 6 persen. Namun, situasi kali ini berbeda dengan adanya stimulus Passenger Service Charge (PSC)," katanya pada Sabtu (24/10/2020).
Oleh sebab itu dia memprediksi akan ada lonjakan antara 6 persen sampai dengan 9 persen. Meski demikian, Pria yang kerap disapa Pak MA itu meyakinkan bahwa pihaknya telah bersiap mengantisipasi lonjakan penumpang.
Menurutnya pihak bandara bakal tegas menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, dia meyakinkan bandara yang dikelola oleh AP II akan mematuhi syarat pemerintah agar batas maksimum kapasitas adalah 50 persen.
"Kami juga akan melakukan rebalancing traffic terutama di Bandara Soekarno-Hatta. Ada maskapai yang telah kami pindahkan ke terminal III supaya tidak terjadi penumpukan," ungkapnya.
Baca Juga
Sementara itu berdasarkan data AP II per 22 Oktober, rasio slot utilisasi di 5 bandara utama masih jauh dari batas maksimum 50 persen. Misalnya Bandara Soekarno-Hatta di level 38 persen, Bandara Halim Perdana Kusuma 25 persen dan Bandara Kualanamu 35 persen.
Oleh sebab itu, Muhammad optimistis lonjakan penumpang pada libur panjang masih dapat diantisipasi. Khusus pada bulan Oktober, Muhammad memperkirakan akan ada 1,45 juta penumpang dengan 19.958 penerbangan.