Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) akan menambah frekuensi jadwal penerbangan menjelang libur Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) termasuk mengantisipasi libur panjang akhir pekan ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan untuk akhir tahun ini belum dapat memastikan peningkatan penggunanya tetapi tentunya berharap tetap menjadi periode sibuk untuk wisata domestik dengan adanya penggantian libur lebaran. Sejauh ini pun tidak ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk membatasi pergerakan seperti yang dilakukan pada periode mudik lalu.
“Kami akan menyiapkan menunggu jumlah pola pemesanan [booking] yang muncul,” jelasnya, Selasa (20/10/2020).
Secara terpisah, Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine menyatakan antisipasi penaikan penumpang juga tengah disiapkan. Saat ini masih ada sejumlah promo perusahaan yang sedang berlangsung sehingga data tersebut masih diolah untuk memetakan pola pergerakan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengatakan untuk pola liburan akhir tahun biasanya masyarakat cenderung memilih rute internasional. Namun dia mengharapkan dengan kondisi pandemi saat ini, optimisme tetap akan terbangun untuk rute pariwisata domestik.
“Beda memang polanya jadi biasanya akhir tahun lebih untuk liburan ke luar negeri bukan kembali ke kampung halaman. Kendati nanti ada pergeseran libur mudik,” jelasnya.
Baca Juga
Adapun, Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto menyampaikan untuk libur nataru memang belum ada koordinasi bersama dengan para pemangku kepentingan dan memang tidak akan ada pembatasan pergerakan. Bahkan untuk libur panjang akhir pekan ini, pihaknya justru akan memfasilitasi masyarakat yang ingin berlibur agar tidak ragu menggunakan transportasi udara.
Novie menekankan SE No. 13/2020 tentang Operasional Transportasi Udara dalam Masa Kegiatan Masyarakat Produktif dan Aman dari Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) akan menjadi patokan dan prioritas utama dalam protokol kesehatan dan belum adanya perubahan aturan.