Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu Aburizal Bakrie melihat jawaban atas tuntutan yang disuarakan oleh buruh sudah terakomodasi.
Bos Grup Bakrie itu menilai hanya ada satu hal yang menjadi persoalan para buruh yaitu permasalahan pesangon yang tadinya 32 kali gaji menjadi menjadi 25 kali upah gaji. Menurutnya, hal itu sudah terselesaikan dan mendapatkan tambahan dari pemerintah.
“Tuntutan-tuntutan [buruh] itu sudah ada jawabannya semua. Salah satunya barang kali soal uang pesangon. Jadi sebetulnya semua sudah terakomodasi,” kata Aburizal Bakrie seperti dikutip Bisnis dalam tayangan video dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo di Youtube Bamsoet Channel, Senin (19/10/2020).
Bukan hanya itu, Aburizal melihat tayangan wawancara terhadap demonstran yang melakukan penolakan terhadap Omnibus Law, tetapi tidak tahu apa yang mereka demonstrasikan.
Pasalnya, dia mengatakan sebagian besar para demonstran tidak mengetahui isi lengkap dari draf Omnibus Law UU Cipta Kerja yang sudah disahkan oleh DPR RI dua pekan lalu.
“Bahkan waktu itu, saya lihat satu video yang mengatakan ‘Coba kamu demo untuk apa?’ ‘Nggak tau’ ‘UU, Pak’ ‘’UU apa?’ ‘Terus dikasih tau, saya kasih tahu ya, Omni kamu teruskan’. Nggak bisa teruskan sampai Omnibus Law,” ujarnya.
Baca Juga
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar itu mengatakan permasalahannya adalah terletak pada kesulitan masyarakat. Aburizal menilai permasalahan yang terjadi saat ini disebabkan karena mereka sulit mendapatkan lapangan pekerjaan.
“Saya kira masalahnya bahwa mereka mau diajak [demo], adalah masalah bahwa mereka kesulitan mendapatkan lapangan kerja, juga kesulitan untuk membayar tugas-tugas pokoknya sebagai keluarga. Inilah yang menyebabkan mereka ikut suasana ketidakpastian ini,” ungkapnya.
Karena itu, Aburizal meminta agar masyarakat mendukung kebijakan yang telah diusahakan pemerintah dengan menerima Omnibus Law UU Cipta Kerja untuk menangani permasalahan di Indonesia.
Dia juga menghimbau masyarakat agar masyarakat tidak menambah permasalahan karena masih banyak hal yang harus dipikirkan ke depan. Dia mengajak agar masyarakat bersama-sama dengan pemerintah sebagai bangsa Indonesia mencoba menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini.
“Kita tidak perlulah untuk, bahkan menambah satu beban, apalagi dengan satu membakar-bakar dan sebagainya seperti kejadian kemarin. Menko Perekonomian [Airlangga Hartanto] yang mesti mikirin yang lain, terpaksa mikirin juga ini. Demikian juga Pak Mahfud masih memikirkan masalah-masalah keamanan,” pungkasnya.