Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stafsus Jokowi Sebut Vaksin Jadi Kunci, Ekonomi Bisa Positif?

Arif Budimanta, Stafsus Jokowi, menilai keberadaan vaksin menjadi senjata ampuh bagi percepatan penanganan Covid-19 sekaligus kunci untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang saat ini sudah mulai menunjukkan perkembangan yang positif.
Sebuah botol kecil berlabel Vaksin diletakkan di dekat jarum suntik medis di depan tulisan Coronavirus Covid-19 pada (10/4/2020)./Antararn
Sebuah botol kecil berlabel Vaksin diletakkan di dekat jarum suntik medis di depan tulisan Coronavirus Covid-19 pada (10/4/2020)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta berharap ketersediaan vaksin untuk mengatasi virus Covid-19 bisa segera diadakan pada akhir tahun 2020 atau paling lambat awal tahun depan.

Vaksin menurutnya menjadi senjata ampuh bagi percepatan penanganan Covid-19 sekaligus kunci untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang saat ini sudah mulai menunjukkan perkembangan yang positif.

"Apakah di akhir 2020 ataupun nanti di awal 2021 tapi lebih cepat akan menjadi lebih baik bagi perekonomian," kata Arif dalam dikusi virtual, Kamis (15/10/2020).

Arif menambahkan, pemerintah terus menjalankan rencana yang sudah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi perlindungan sosial.

Menurutnya, sejumlah stimulus perekonomian juga sudah on track dengan ekspektasi pemerintah. Indikator-indikator perekonomian juga mulai membaik. Meskipun begitu, dia melanjutkan, proses pembalikan kurva ekonomi masih perlu waktu dan berjalan bertahap.

Arif juga memaparkan bahwa proyeksi kinerja ekonomi kuartal III/2020 yang kontraksinya diperkirakan tak separah kuartal II/2020, sebenarnya bisa menjadi sinyal untuk membangun optimisme pembalikan kurva perekonomian.

"Ini menjadi satu catatan penting ya, ekonomi kita menjukkan arah positif arah yang baik," jelasnya.

Seperti diketahui, ekonomi Indonesia tahun ini berada di ambang resesi. Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran minus 1,7% sampai dengan minus 0,6%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper