Bisnis.com, JAKARTA – Hingga akhir tahun ini diperkirakan penjualan apartemen di Singapura akan mencapai 10.000 unit.
Dalam laporan yang diterbitkan DBS Group Research, pengembang apartemen mempertahankan penjualan apartemen dengan melakukan inovasi.
Analis DBS Group Rachel dan Derek Tan mengatakan terdapat peningkatan pembelian apartemen di Singapura sepanjang tahun ini yang mencapai 7.600 unit. Angka itu meningkat 7 persen dari tahun sebelumnya.
"Ini menunjukkan permintaan yang stabil untuk hunian pribadi di tengah pandemi," ujarnya dalam siaran pers PorpertyGuru pada Jumat (2/10/2020).
Hingga akhir 2020, penjualan properti diperkirakan mencapai 10.000 unit yang meningkat dari 2019. Permintaan yang kuat ini tentu karena suku bunga rendah dan harga terjangkau.
"Selain itu, ini menunjukan bahwa sebagian besar warga Singapura masih kaya dan dapat mengelola uang meskipun di tengah pandemi sehingga menjadi pertanda baik bagi pasar properti Singapura," tutur Tan.
Baca Juga
Sebelumnya Wong Xian Yang, associate director penelitian Cushman & Wakefield untuk Singapura dan Asia Tenggara, mengatakan pasar rumah di negeri jiran itu "secara mengejutkan tetap tangguh", dengan harga kuartal ketiga tertinggi sejak periode yang sama pada 2013.
Menurut dia, kondisi pasar yang bagus ini tak lepas dari stimulus pemerintah yang mendukung ekonomi, sehingga mengurangi tekanan penjualan dan memungkinkan penjual mempertahankan harga.