Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Industri China Positif, Peningkatan Impor Tak Terhindarkan

Pemulihan ekonomi yang dialami China sebenarnya dinilai merupakan kabar baik bagi Indonesia.
Ekonomi China./Bloomberg
Ekonomi China./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menilai pertumbuhan laba industri China dalam beberapa bulan terakhir bakal mendorong terjadinya peningkatan barang impor dari Negeri Panda ke Tanah Air.

Menurut Yose, meningkatnya impor dari China ke Tanah Air bakal tetap terjadi tetapi dalam taraf yang moderat akibat masih rendahnya permintaan dari industri dalam negeri sampai dengan saat ini.

"Jadi, kenaikannya kemungkinan tidak signifikan. Kalau dulu impor China jumlahnya 20 persen dari keseluruhan, nanti akan menjadi 30 persen dari keseluruhan," ujar Yose kepada Bisnis, Selasa (29/9/2020).

Dia berpendapat, pemulihan ekonomi yang dialami China sebenarnya merupakan kabar baik bagi Indonesia. Pasalnya, hal tersebut dapat menjadi solusi bagi industri dalam negeri yang kesulitan pasokan bahan baku di sepanjang Februari-Maret 2020.

Dengan pemulihan ekonomi di China, maka kesulitan bahan baku bagi industri di Indonesia dapat diselesaikan. Oleh karena itu, kata Yose, pemerintah jangan menyetop impor bahan baku dari China dengan meningkatkan bea masuk.

"Ini bahkan akan merugikan industri Indonesia sendiri. Kalau tiba-tiba China melakukan retaliasi dan ekspor dari Indonesia tidak mendapat tempat di pasar China bagaimana? Sementara itu, Indonesia memerlukan hal itu untuk permulihan ekonomi," lanjut Yose.

Selain itu, impor bahan baku dari China justri makin diperlukan oleh industri Tanah Air. Pasalnya, hal itu merupakan konsekuensi logis dari rencana relokasi pabrik dari China seperti yang diharapkan oleh pemerintah.

Oleh karena itu, kata Yose, relokasi pabrik dari China bakal mendorong peningkatan impor barang dari China.

"Jadi, jangan mau investasinya datang tapi impornya ditutup. Tidak akan mungkin terjadi seperti itu. Kalau memang mau terima investasi, ya, impornya pasti akan meningkat. Kalau nanti belum apa-apa impornya sudah ditutuip, ya bye-bye saja harapan menangkap relokasi dari China yang berkali-kali Presiden sebutkan itu," tutup Yose.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper