Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Budi Akui Sektor Logistik Terdampak Covid-19

Menhub Budi Karya mengakui sektor logistik terdampak akibat pandemi Covid-19 dan berharap bisa pulih karena memiliki peran sebagai tulang punggung perekonomian.
Ilustrasi - Aktivitas di sebuah pesawat kargo logistik./Bisnis-Istimewa
Ilustrasi - Aktivitas di sebuah pesawat kargo logistik./Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui sektor logistik terdampak akibat pandemi Covid-19 karena terjadi berbagai penurunan permintaan dan aktivitas ekspor impor yang membuat distribusi barang terdampak. Sektor ini mesti bangkit di masa adaptasi kebiasaan baru.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan Covid-19 memberikan tantangan besar bagi seluruh negara di dunia. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan berkontraksi 2,3 persen pada tahun ini.

Lebih lanjut, di Indonesia kondisi ekonomi di kuartal II/2020 dibandingkan dengan 2019 terjadi kontraksi 5,3 persen. Kondisi muncul dan membuat urgensi tinggi muncul untuk menghindari konsekuensi di bidang ekonomi sekaligus menyiapkan pemulihan.

"Melemahnya ekonomi tentu pengaruh ke supply chain dan pengangkutan logistik nasional, berdasarkan data BPS, sektor transportasi pergudangan kontraksi paling dalam sebanyak 30,8 persen. Salah satunya penurunan ekspor 12,6 persen, impor kontraksi 16,9 persen," ujarnya, Kamis (24/9/2020).

Menurutnya, penurunan tersebut terjadi karena gerai penjualan selama berlakunya PSBB di berbagai wilayah membuat masalah ini semakin bermasalah. Kontraksi perdagangan karena penurunan daya beli masyarakat yang berimbas berkurangnya aktivitas produksi dan distribusi.

Dengan demikian, Covid-19 telah membuat lalu lintas barang turun signifikan karena penurunan di berbagai sektor lainnya. Padahal, pada masa pandemi aktivitas logistik dapat terus berjalan karena harus terjaga ketersediaannya, peran angkutan logistik strategis dan menjadi tulang punggung.

"Sektor lain butuh upaya-upaya harus dipulihkan jangka panjang butuh dukungan pemerintah, diperlukan serangkaian kegiatan menjamin barang logistik dan sebagainya harus terjaga dengan baik. Kami memang ingin ketahanan ini harus dijaga, dan pemerintah serta pengusaha harus menghadapi satu adaptasi kebiasaan baru," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper