Bisnis.com, JAKARTA – Lion Air Group mendukung adanya relaksasi kapasitas penumpang hingga 100 persen melalui kolaborasi fasilitas hingga kampanye secara aktif bersama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan.
Direktur Operasi Pelayanan Kebandarudaraan Lion Air Group Wisnu Wijayanto menyampaikan kematangan strategi yang dapat mencegah penyebaran Covid-19 secara ilmiah tetapi, tidak menjadi hambatan bagi maskapai dalam memulai pemulihan bisnisnya.
Hal ini bisa dilakukan dengan menyusun petunjuk umum langkah teknis dan mengakomodasi sisi ekonomis. Maskapai pun siap untuk terlibat secara rasional.
“Kami mencermati usulan mengizinkan kapasitas 100 persen, operator harus aktif. Jadi, kami siap aktif kampanye atau bahkan kolaborasi dengan litbang Kemenhub dan Kemenkes. Jika kepercayaan 100 persen ini harus menggunkaan fasilitas kami, kami siap mendukung,” jelasnya, Rabu (23/9/2020).
Saat ini pihaknya masih terus mencoba memonitor respons masyarakat dalam menggunakan angkutan udara. Riset asosiasi maskapai internasional (IATA) menyebutkan rata-rata masih menunggu hingga ditemukannya vaksin baik untuk perjalanan bisnis maupun wisata.
Berdasarkan survei IATA pada Maret 2020, sebesar 50 persen masyarakat masih akan bepergian tetapi angka ini mengalami penurunan hingga pada Juni 2020 menjadi 49 persen. Saat ini, justru 83 persen memilih tidak bepergian jika melibatkan karantina di negara tujuan.
Baca Juga
Tak hanya itu survei dari Kemenhub juga menunjukkan fakta menarik bahwa sebanyak 66 persen masyarakat tidak mau membayar lebih untuk kursi yang dikosongkan. Namun, di sisi lain perlu dicermati pula juga ada perubahan cara generasi milenial membelanjakan uangnya.
Sebagian besar milenial atau lebih dari 70 persen memilih mengeluarkan pendapatannya untuk pengalaman baru. Hal ini justru bisa dimanfaatkan oleh maskapai untuk mengakomodasi kebutuhan supaya dengan adanya pandemi bisa menghadirkan perjalanan aman.
“Kami sudah melakukan efisiensi supaya tarif tetap terjangkau tetapi kalau ada dukungan pemerintah akselerasi lebih cepat selama bisa menurunkan biaya operasional dan stimulus pengguna jasa transportasi udara. Kami berharap insentif biaya, navigasi, dan lainnya yang sudah pernah dibahas bersama itu bisa diwujudkan karena membantu,” tekannya.