Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dan Komisi XI terjun langsung ke Jawa Tengah untuk memantau pelaksanaan program pemulihan nasional atau PEN.
Sama seperti yang terjadi di pusat, pengelolaan anggaran pemulihan ekonomi di daerah juga belum menunjukkan progres yang signifikan.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa saat didampingi seluruh kepala satker Kemenkeu Jateng memberikan paparan terkait progres penyerapan anggaran di Provinsi Jawa Tengah terkait PEN.
“Hingga saat ini, realisasi anggaran terkait kesehatan baru mencapai 28,82 persen dan berbeda dengan kesehatan realisasi perlindungan sosial sebesar 61,71 persen," kata Kunta yang dikutip Bisnis, Kamis (24/9/2020).
Kunta menambahkan bahwa realisasi kesehatan yang baru 28,82 persen ini tentu perlu upaya percepatan, di antaranya shifting program pemanfaatan dana yang belum ada usulan penggunaan, percepatan verifikasi dan insentif tenaga kesehatan dan santunan kematian, serta percepatan proses pengadaan alat kesehatan.
Di sisi lain, progress realisasi dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Tengah saat ini sudah mencapai 41,30 persen dari pagu anggaran.
Baca Juga
Sementara itu Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso mengungkapkan bahwa implementasi program restrukturisasi di Jateng per 2 September 2020 telah mencapai Rp72,24 triliun yang meliputi lebih dari 1,5 juta akun.
Untuk penyaluran penempatan dana pemerintah mencapai Rp11,7 T. Subsidi bunga kepada UMKM per 15 September 2020 mencapai Rp240,94 miliar dengan total debitur sebanyak 1.046.717. Adapun untuk penjaminan kredit mencapai Rp729,49 miliar yang mencakup 1.364 akun.
Adapun pemaparan ini disampaikan oleh kedua pejabat tersebut dalam kunjunyan kerja Komisi XI DPR pekan lalu. Kunjungan ini dipimpin oleh Dito Ganinduto ini membahas perkembangan program PEN di Jateng.