Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi blak-blakan mengakui bahwa kementeriannya menggandeng youtuber Deddy Corbuzier dan Atta Halilintar menjadi endorser untuk mengampanyekan penerbangan.
Dia mengatakan pelibatan kedua selebritas itu merupakan cara baru untuk menyosialisasikan kinerja dunia aviasi di tengah pandemic Covid-19.
“Saya buka rahasia saja ya, saya sudah menghubungi dua YouTubers. Pertama kali saya ajak Atta Halilintar. Kemarin saya diskusi dengan Deddy Corbuzier,” ujar Budi Karya dalam acara webinar INACA, Kamis (17/9/2020).
Budi Karya pun telah bertemu dengan dua pesohor pembuat konten itu. Pertemuan dengan Atta terjadi pada 7 September lalu di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Sedangkan, hasil pertemuan dengan Deddy telah dipublikasikan melalui podcast YouTube Deddy Corbuzier, Rabu, 16 September 2020 dengan judul “HAYO KITA BONGKAR FAKTA!! Deddy Corbuzier Podcast”.
Dalam perjumpaan dengan pesohor ini, Budi Karya menjelaskan manfaat teknologi HEPA atau high efficiency particulate air alias filter yang dapat menyaring partikel dan menciptakan udara bersih dalam pesawat.
Baca Juga
Dia juga meyakinkan bahwa angkutan pesawat aman dari penyebaran Virus Corona.
Menurut Budi Karya, pelibatan youtuber tersebut merupakan cara baru yang mengundang atensi dari masyarakat.
“Saya santai santai enggak ngomong formal dengan kedua youtuber itu dan saya pikir lumayan itu ada lebih dari 270 ribu yang hit, yang Deddy Corbuzier tadi baru 2-3 jam sudah 60 ribu (penonton),” ucapnya.
Di samping itu, ia menganggap langkah promosi ini efektif ketimbang metode lama. Ia juga mengajak industri penerbangan mulai melakukan strategi yang sama.
Musababnya, Budi Karya mengakui industri penerbangan telah mengalami kerugian yang cukup besar karena pandemi.
Di sisi lain, operator maskapai dan bandara pun sudah melakukan pengetatan protokol kesehatan untuk memulihkan kepercayaan penumpang terhadap transportasi udara. Karena itu, butuh upaya ekstra untuk memulihkan sektor tersebut.
“Jangan kita ngomong sendiri. Ngomong sendiri di lingkungan sendiri siapa yang dengar. Jadi kita butuh yang namanya endorse tentang apa yang sudah dilakukan di bandara itu ketat banget,” ucapnya.