Bisnis.com, JAKARTA - Asia Development Bank (ADB) menyerukan pembentukan hub regional yang efektif untuk mendorong mobilisasi sumber daya atau pendapatan domestik.
Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan bahwa hub ini akan berfungsi sebagai platform terbuka bagi negara mitra supaya dapat berkolaborasi secara erat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis, serta berkoordinasi dalam dukungan pembangunan
Asakawa menambahkan bahwa skema ini bisa dimulai dengan konferensi regional tingkat tinggi. ADB, menurutnya akan berupaya untuk mempertemukan para praktisi dari badan kebijakan pajak dan kantor perpajakan.
Dia percaya dengan mendorong kolaborasi dan koordinasi yang lebih kuat antara kebijakan pajak suatu negara dan badan administrasi pendapatan sangat diperlukan untuk meningkatkan transparansi dan prediktabilitas sistem pajak.
"Ini akan berkontribusi pada lingkungan yang memungkinkan bagi bisnis dan penguatan lembaga untuk menangani BEPS dan penggelapan pajak," kata Asakawa dalam diskusi virtual, Kamis (17/9/2020).
Tak hanya itu, menurut Asakawa ADB juga akan memfasilitasi berbagi pengetahuan di antara negara berkembang tentang menyeimbangkan peningkatan pendapatan pajak sambil mempromosikan kegiatan ekonomi, dan bagaimana mengadopsi standar internasional tentang praktik anti-BEPS dan transparansi pajak.
Baca Juga
Dalam kontes itu, ADB tetap akan mengutamanan mobilisasi pendapatan domestik atau DRM dalam setiap operasi. Lembaga ini juga akan secara proaktif menggunakan bantuan teknis dan instrumen keuangannya, seperti pinjaman berbasis kebijakan (PBL), untuk mempromosikan DRM dan penerapan standar pajak internasional.
"Kami akan mendukung perumusan rencana aksi nasional untuk menetapkan arah di bawah strategi pendapatan jangka menengah khusus negara yang mencakup perencanaan konsolidasi fiskal akhir dalam jangka menengah," tukasnya.