Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Pembangunan Properti di China Naik 4,6 Persen

Investasi pembangunan properti di China sepanjang 8 bulan pertama tahun ini meningkat 4,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Properti di Shenzhen, China, terlihat di latar belakang Taman Linhua./Bloomberg/Qilai Shen
Properti di Shenzhen, China, terlihat di latar belakang Taman Linhua./Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA –  Investasi China dalam pengembangan properti naik 4,6 persen y-o-y dalam 8 bulan pertama 2020, melebar dari kenaikan 3,4 persen dalam 7 bulan pertama, Biro Statistik Nasional (NBS) negara tersebut mengatakan pada Selasa (15/9/2020).

Total investasi properti pada periode itu mencapai 8,85 triliun yuan atau sekitar US$1,3 triliun, kata NBS.

Investasi pada bangunan tempat tinggal mencapai 6,55 triliun yuan, naik 5,3 persen dari periode yang sama tahun lalu, mempercepat dari kenaikan 4,1 persen pada periode Januari-Juli.

Penjualan rumah komersial dalam hal luas lantai mencapai 984,86 juta m2 dalam 8 bulan pertama, turun 3,3 persen tahun ke tahun, menyempit dari penurunan 5,8 persen selama 7 bulan pertama.

Dalam hal nilai, penjualan perumahan komersial naik 1,6 persen y-o-y menjadi 9,69 triliun yuan dalam 8 bulan pertama, dibandingkan dengan penurunan 2,1 persen dalam 7 bulan pertama.

Indeks iklim pengembangan properti yang disusun oleh NBS naik tipis 0,24 poin dari Juli menjadi 100,33 poin pada Agustus.

Pasar perumahan China secara umum tetap stabil pada Agustus, dengan sedikit kenaikan harga rumah dari bulan ke bulan di kota-kota besar.

Harga rumah baru di empat kota utama yakni Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen, naik 0,6 persen m-t-m pada Agustus, naik 0,1 poin persentase dari bulan sebelumnya.

Pemerintah China telah menegaskan kembali prinsip bahwa "rumah adalah tempat tinggal, bukan spekulasi." Sambil menahan spekulasi harga rumah, pemerintah negara itu akan menerapkan kebijakan khusus kota di sektor tersebut, menurut laporan kerja pemerintah tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : China.org.cn/Xinhua
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper