Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik (Asperindo) mengungkapkan hampir seluruh aktivitas investasi dan ekspansi bisnis jasa pengiriman ekspres tertunda karena pandemi Covid-19. Para pelaku usaha disebut fokus mempertahankan bisnis.
Ketua DPP Asperindo Mohammad Feriadi mengatakan terkait dengan ekspansi bisnis di perusahaan jasa pengiriman ekspres saat ini masih pada posisi bertahan akibat Covid-19.
"Masalah ekspansi bisnis dan investasi saya tidak yakin teman-teman Asperindo berpikir ke arah sana, yang penting saat ini bagaimana kami bisa bertahan hidup menghadapi pandemi," jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (8/9/2020).
Lebih lanjut terangnya, memang diantara beberapa jenis perusahaan jasa pengiriman ekspres ada yang masih dapat bertahan dan tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Namun, walaupun bisa tumbuh, posisi para pelaku usaha saat ini ada pada mode bertahan hidup atau survival.
Berdasarkan model bisnisnya, Feriadi menjelaskan bagi perusahaan yang melayani kiriman antara pelanggan ke pelanggan (CtoC) dan bisnis ke pelanggan (BtoC) aktivitas pengiriman masih dapat bertahan dan cenderung tumbuh tipis.
Namun, bagi perusahaan jasa kurir yang model bisnisnya melayani pengiriman bisnis ke bisnis (B to B) atau pemerintah ke pemerintah (G to G) ada kecenderungan merosot tajam. Pasalnya, industri juga mengurangi aktivitas yang membuat produksi menurun, ketika produksi menurun, distribusi tentu ikut turun.
Baca Juga
"Ini kelihatannya industri-industri mulai mengurangi aktivitasnya, mungkin produksi menurun. Tentu distribusi yang dilakukan anggota Asperindo mengalami penurunan," ujarnya.
Adapun bagi perusahaan jasa kurir yang basisnya CtoC atau BtoC masih tetap mengalami pertumbuhan karena adanya pergeseran budaya belanja dari offline ke online.
Dengan demikian, banyak yang memilih belanja online untuk kebutuhan seperti makanan, dan kesehatan, sehingga berpengaruh menambah volume jasa pengiriman.