Bisnis.com, JAKARTA — Harga ekspor rata-rata beras Vietnam dalam 7 bulan pertama tahun ini melonjak menjadi US$487,2 per ton, level tertinggi sejak 2011.
menurut Departemen Pengolahan dan Pengembangan Hasil Pertanian (Agrotrade), hal ini menandai peningkatan harga tahun ke tahun sebesar 12,5 persen,
Pandemi Covid-19 telah mendorong banyak negara untuk meningkatkan pembelian beras untuk memperkuat cadangan, yang menyebabkan harga lebih tinggi, katanya.
Beras pecah 5 persen di Vietnam saat ini dihargai sekitar US$480—US$490 per ton dan diperkirakan terus meningkat hingga panen berikutnya yang jatuh pada bulan depan.
Dalam 7 bulan pertama, seperti dikutip dari e.vnexpress.net, Sabtu (5/9/2020), Filipina merupakan importir utama beras Vietnam, mengambil porsi 35,3 persen dari total volume ekspor.
Beberapa pasar yang mendongkrak pembelian beras dari Vietnam adalah Senegal naik 19,8 kali lipat, Indonesia naik 3,1 kali lipat, dan China naik 84 persen.
Baca Juga
Vietnam telah mengekspor 4,5 juta ton beras senilai US$$2,2 miliar dalam 8 bulan pertama 2020, naik 10,4 persen secara tahunan.
Vietnam adalah pengekspor beras terbesar ketiga di dunia setelah India dan Thailand. Tahun lalu ekspor beras Vietnam bernilai US$2,81 miliar, dengan pasar teratas adalah Filipina, Pantai Gading, China, dan Malaysia.