Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengambil tema kebijakan fiskal rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2021 yakni percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi.
Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Hipmi, Ajib Hamdani mengatakan bahwa APBN seharusnya fokus pada masalah mendasar pada ekonomi nasional. Dia melihat masalah tersebut belum bisa diselesaikan dengan optimal.
“Padahal sebenarnya kalau dikerucutkan, ada tiga masalah utama ekonomi yang harusnya di APBN fokus pada masalah ini,” katanya melalui diskusi virtual, Rabu (2/9/2020).
Ajib menjelaskan bahwa ketika APBN bisa mendesain alokasi sesuai dengan masalah yang ada, iklim investasi akan ke arah positif.
Pertama adalah persoalan kemiskinan. Menurutnya, di akhir 2019 persentase masyarakat tidak mampu sudah berada di satu digit atau 9,8 persen.
Itu cukup bagus. Akan tetapi adanya pandemi Covid-19 bisa kembali meningkatkan kemiskinan. Hipmi prediksi bisa naik 4 persen-7 persen.
Baca Juga
Masalah kedua yaitu terkait pengangguran. Tahun lalu berkisar 5,8 persen. Ajib pun memprediksi naik di kala pandemi.
“Hipmi memperkirakan akan naik di angka 6 persen-10 persen. Karena kontraksi ekonomi kita berjalan agak panjang,” jelasnya.
Terakhir yaitu soal kesenjangan. Angka 0,38 diungkapkan Ajib masih kurang ideal. Alasannya pendapatan domestik bruto perkapita USD4.174.
“Artinya APBN 2021 kalau ingin menarik investor lokal atau asing, maka masalah ekonomi mendasar ini harus diselesaikan oleh infrastruktur APBN itu,” ucapnya.