Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Minta Pemerintah Genjot Volume LPG Melon dalam RAPBN 2021

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, asumsi dasar sektor energi dan sumber daya mineral pada RAPBN 2021 sesuai dengan nota keuangan ditetapkan bahwa volume LPG 3 kg sebesar 7 juta metrik ton (MT).
Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muba Azizah mengecek penjualan gas LPG 3 Kg di daerah itu. istimewa
Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muba Azizah mengecek penjualan gas LPG 3 Kg di daerah itu. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat meminta pemerintah untuk meningkatkan volume liquified petroleum gas ukuran 3 kilogram atau gas melon dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara 2021.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, asumsi dasar sektor energi dan sumber daya mineral pada RAPBN 2021 sesuai dengan nota keuangan ditetapkan bahwa volume LPG 3 kg sebesar 7 juta metrik ton (MT).

Namun, mayoritas Komisi VII DPR sepakat untuk meminta untuk meningkatkan volume tersebut menjadi 7,5 juta MT.

Anggota Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan Dony Maryadi mengatakan setiap tahunnya pada kondisi normal tren konsumsi LPG bersubsidi terus meningkat.

Sementara itu, pada kondisi pandemi, masyarakat akan lebih membutuhkan sehingga konsumsi gas bersubsidi itu akan lebih tinggi dibandingkan dengan masa normal.

"Kita naik dengan situasi normal. Saat ini berbeda, situasi tidak normal kondisi masyarakat betul-betul membutuhkan gas 3 kg tadi," katanya pada Rabu (2/9/2020).

Sementara itu, Abdul Wahid Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berpendapat, dengan ditingkatkannya volume LPG 3 kg dapat meringankan kondisi sulit masyarakat.

Dia menambahkan, kondisi yang terjadi saat ini di tengah masyarakat adalah masih terjadinya kelangkaan gas melon, sehingga dengan tidak ditingkatkannya volume tersebut akan lebih menyulitkan masyarakat.

"Asumsi 2019 orang agak stabil, 2020 ada pandemi kemiskinan bertambah, masa subsidinya tetap segitu. Logikanya secara asumsi sederhana tidak masuk. Perlu ditinjau ulang keberpihakan pada masyarakat," ungkapnya.

Di lain pihak, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menjelaskan, moderatnya volume gas subsidi pada tahun depan mengingat prioritas anggaran pemerintah yang dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19.

Dana tersebut, kata Arifin, dialihkan untuk mendukung kemampuan daya beli masyarakat dengan pake insentif stimulus yang bisa menjaga kestabilan pendapatan rakyat.

"Kita memonitor realisasi semester I melihat tren kalau demand-nya meningkatkan nanti bisa diusulkan APBN-P untuk perubahan," jelasnya.

Berdasarkan paparan Kementerian ESDM, dalam hasil rapat kerja pada 29 Juni 2020 ditetapkan volume LPG 3 kg dalam RAPBN 2021 sebesar 7,5 juta MT--7,8 juta MT. Namun dalam nota keuangan volume ditetapkan sebesar 7 juta MT.

Adapun, pada tahun ini volume LPG 3 kg ditetapkan sebesar 7 juta mt dengan realisasi sampai dengan Juli 2020 sebesar 4,1 juta MT.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper