Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Tol Ambruk, Menteri Basuki Angkat Bicara  

Menteri Basuki Hadimuljono meminta kontraktor memperhatikan kualitas kerja.
Setelah Uji Laik Fungsi (ULF) di JTTS ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) pada 11-18 Juni 2020, Hutama Karya telah memperoleh Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tentang Penetapan dan Pengoperasian Jalan Tol Sigli Banda Aceh Seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang). /Hutama Karya
Setelah Uji Laik Fungsi (ULF) di JTTS ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) pada 11-18 Juni 2020, Hutama Karya telah memperoleh Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tentang Penetapan dan Pengoperasian Jalan Tol Sigli Banda Aceh Seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang). /Hutama Karya

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengingatkan para kontraktor baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta untuk menjaga kualitas dalam membangun infrastruktur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kualitas merupakan tuntutan utama yang harus diperhatikan dalam menjaga kepercayaan masyarakat, sebab, pembangunan infrastruktur menggunakan uang negara.

Selain itu, kontraktor atau penyedia jasa konstruksi yang berkualitas juga dengan sendirinya akan banyak dicari oleh pengguna jasa.

“Saya berpesan yang utama adalah selalu menjaga kualitas karena hanya itu yang dapat menjadikan kita mampu bersaing dengan penyedia jasa lain,” kata Menteri Basuki dalam siaran pers Kamis (27/8/2020).

Kecelakaan di lokasi proyek infrastruktur kembali menarik perhatian publik setelah sehari sebelum perayaan Kemerdekaan RI, sektor infrastruktur nasional dikejutkan dengan peristiwa ambruknya pekerjaan konstruksi proyek tol Cibitung—Cilincing di Jakarta Utara.

Dari penelusuran Bisnis, kejadian kecelakaan kerja khususnya di proyek konstruksi jalan tol dalam 2 tahun terakhir juga terjadi, misalnya, di proyek jalan tol Manado—Bitung pada 18 April 2018. Ketika itu, 17 pekerja menjadi korban dari runtuhnya konstruksi jembatan dan 2 di antaranya meninggal akibat tertimpa reruntuhan material.

Kemudian, pada 10 Juli 2019, proyek jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) tepatnya pekerjaan pier head seksi 3A juga ambruk karena balok penyangga bekisting-nya tidak kuat menahan pekerjaan pengecoran. Kecelakain lainnya juga terjadi pada proyek LRT Jakarta dan Palembang.

 

APRESIASI

Sebelumnya Menteri Basuki dalam peringatan HUT PT PP memberikan apresiasi kepada BUMN Karya PT PP dalam menghasilkan sejumlah infrastruktur di Indonesia yang berkualitas, seperti pembangunan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kulonprogo, Jembatan Youtefa di Papua, dan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis.

“PT PP merupakan salah satu BUMN Karya yang memperhatikan keselamatan dan kerapian dalam pekerjaan-pekerjaan infrastruktur, utamanya yang di bawah Kementerian PUPR. Sekali lagi pesan saya, tetap jaga kualitas. Ini saya sampaikan tidak hanya di sini, Bapak Presiden saat melihat Bandara Yogyakarta (YIA) juga memperhatikan, Beliau langsung tahu karena kualitasnya,” tutur Menteri Basuki.

Menteri Basuki juga berpesan kepada BUMN Karya untuk dapat bekerja sama dengan baik sebagai satu tim dengan Kementerian PUPR dengan menjalankan peran masing-masing sebaik-baiknya.

Kontraktor bertugas menjamin kualitas sesuai dengan spesifikasi teknis. Sedangkan Kementerian PUPR bertugas mempertanggungjawabkan membelanjakan uang negara dengan transparan dan tepat sasaran.

Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan 6 sertifikat rekor MURI untuk dua proyek infrastruktur yang dibangun oleh PT PP, yakni pembangunan Bandara Yogyakarta Internasional Airport dengan tiga kategori yakni bandara dengan penyelesaian tercepat zona estate, bandara dengan pemakaian semen terbanyak, dan bandara dengan pembangunan konstruksi tercepat.

Rekor MURI juga dicatat pada pembangunan venue Istana Olahraga (Istora) Papua Bangkit dalam mendukung perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua yang akan berlangsung pada tahun 2021 mendatang yakni kategori pertama, untuk struktur atap baja lengkung bentang terpanjang dengan dimensi 90 meter.

Kategori kedua, atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome seluas 7300 meter persegi. Serta kategori ketiga, instalasi terpanjang dan diameter terbesar textile duct dengan dimensi ring internal 477 meter, diameter cincin luar sepanjang 70 meter dan diameter cincin dalam sepanjang 56 meter.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper