Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang properti berstatus penanaman modal asing, PT Yiho Jakarta Real Estate Development optimistis dapat berkontribusi pada industri properti di Tanah Air.
Pada pertengahan tahun ini, Yiho Jakarta Real Estate Development, yang merupakan anak perusahaan dari New Yi-Ho Holding Group Co. Ltd., Hong Kong, telah membuka kantornya di Indonesia.
CEO PT Yiho Jakarta Real Estate Development Richard Oh optimisitis dengan pengalaman perusahaan secara global, perusahaan dapat turut berkontribusi aktif pada industri properti di Indonesia.
“Besarnya jumlah penduduk usia produktif di Indonesia, yang kini jumlahnya berkisar 185,2 juta jiwa meyakinkan kami Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (23/8/2020).
Menurutnya, penduduk berusia produktif tersebut akan menjadi pembeli potensial sejumlah proyek properti yang ada di Tanah Air. Apalagi saat ini rasio kepemilikan rumah di Indonesia dengan negara tetangga masih jauh.
Oleh karena itu, kata Richard, perusahaan melebarkan sayap ke sejumlah negara di Asia termasuk Indonesia, Malaysia, Jepang, dan Laos.
Dia menjelaskan bahwa sektor properti biasanya mengalami siklus setiap 10 tahun sekali dan selama 5 tahun ke belakang, sektor ini mengalami kondisi yang kurang menguntungkan sehingga perusahaan optimistis selama 5 tahun ke depan kondisinya akan menjadi lebih baik. “Situasi naik turun di bidang properti adalah kondisi yang biasa kami alami,” kata Richard.
Berdasarkan penelusuran Bisnis, Yiho Jakarta Real Estate Development mengembangkan Sentosa Park, kawasan hunian yang terletak Cikupa, Banten, yang dibangun di lahan 2.600 hektare.
Pengembang itu berencana membangun 1.000 rumah dan pada tahap pertama akan dibangun 400 unit.
Sementara, secara global, New Yi-Ho telah menyelesaikan lebih dari 70 proyek properti di berbagai provinsi di China dan berbagai negara.
Saat ini New Yi-Ho tengah menggarap satu proyek sebuah kota baru di Henan Gushi City, China, yang berpenduduk 140 juta jiwa. Di dalam kota baru itu akan terdapat 23 proyek dan 3,1 juta meter persegi luasan bangunan. Dari 910 ha lahan yang tersedia, 80 persen sudah mulai dibangun.
“Selain properti, di Indonesia New Yi-ho juga melirik kemungkinan merambah pada sektor yang sejalan dengan bidang turisme, yaitu membangun hotel.”